Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Tim Hitung Cepat Diminta ke Toilet Dulu

Perkiraan tim hitung cepat Kompas tak meleset. Mendekati pukul 14.00 WIB, datanglah data hasil pemungutan suara pilgub DKI.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengamati data yang masuk pada quick count atau penghitungan cepat Pilkada serentak, di kantor LSI, Jakarta Timur, Rabu (9/12/2015). LSI melakukan penghitungan cepat di 21 wilayah Indonesia yang mengadakan Pilkada seperti Batam, Indramayu, Gresik, Palu, Provinsi Jambi, dan Provinsi Sumatera Barat. Dari beberapa wilayah yang dipantau LSI, calon petahana masih dominan memimpin perolehan suara. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Tim hitung cepat (quick count) pemilihan gubernur DKI Jakarta yang dibentuk Kompas meningkatkan konsentrasinya saat tempat-tempat pemungutan suara (TPS) mulai melakukan penghitungan suara, Rabu (15/2) lewat tengah hari.

Penghitungan suara di TPS menjadi penanda bahwa tak lama lagi, data akan membanjiri war room alias ruang utama untuk mengolah data hitung cepat. Pada hitung cepat Pilkada DKI 2017, war room Kompas berada di lantai paling atas Gedung Kompas Gramedia di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Pusat.

Perkiraan tim hitung cepat Kompas tak meleset. Mendekati pukul 14.00 WIB, datanglah data hasil pemungutan suara pilgub DKI. Data tersebut berasal dari TPS di kawasan Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara, dan dari TPS di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Rusun Marunda terletak sekitar 40 km di timur laut markas tim hitung cepat Kompas. Sedangkan Pulau Pramuka berjarak sekitar 55 km.

Pulau Pramuka adalah ibu kota Kabupaten Kepulauan Seribu. Di pulau ini pula, Gubernur DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berpidato dan mengucapkan kalimat yang di kemudian hari membuatnya menjadi terdakwa kasus penistaan agama.

Data dari TPS di Pulau Pramuka dan Rusun Marunda masuk pada waktu yang hampir bersamaan. Beberapa saat kemudian, data dari TPS-TPS lain menyusul masuk. Kesibukan tim hitung cepat pun semakin meningkat.

Sesuai namanya, tim hitung cepat harus bekerja ekstra cepat. Data yang masuk harus secepatnya diolah dan ditampilkan. Selain ekstra cepat, pengolahan data tersebut juga harus tepat agar tak memunculkan hasil yang menyesatkan.

Mendekati waktu yang diperkirakan sebagai jam kedatangan data ke war room, anggota tim hitung cepat dianjurkan ke toilet. Ada alasan kuat di baliknya. Anjuran ini dikeluarkan agar anggota tim fokus mengolah data dan tidak terganggu urusan ke toilet.

Selama proses pengolahan data, anggota tim juga diminta untuk tidak mondar-mandir di war room. Setiap anggota tim diminta berkonsentrasi di depan komputer dan fokus mengolah data yang menjadi tanggung jawabnya.

Data KPU menunjukkan, ada 6,98 juta warga yang memiliki hak pilih pada pilgub DKI 2017. Mereka menyalurkan suaranya di 15.059 TPS.

Research Manager, Divisi Penelitian dan Pengembangan Litbang Kompas, Ignatius Kristanto Hadisaputro menjelaskan, hitung cepat Kompas mengambil sampel 227.453 pemilih dari 400 TPS terpilih. Metode penentuan TPS sampel menggunakan teknik penarikan sampel secara acak sistematis berdasarkan jumlah data dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) DKI Jakarta.

"Bagaimana menentukan ke-400 TPS itu? Dari 15.059 TPS, kami pilih 400 lewat metode sampling. Caranya acak, sistematis, bertahap," ujar Kristanto ketika ditemui Tribun di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Kristanto menjelaskan, metode tersebut dipilih supaya tidak ada intervensi subyektivitas dan terhindar untuk memilih TPS yang menjadi basis massa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tertentu.

"Kami ibarat tutup mata lalu memilih 400 TPS dari sekian ribu TPS. Langkah seperti itu membuat akurasinya cukup tinggi," katanya.

Kristanto menambahkan, pada hitung cepat Pilgub DKI 2017, pihaknya mengerahkan 507 tenaga di lapangan dan 32 peneliti. Sebagian besar tenaga lapangan adalah mahasiswa yang bekerja paruh waktu sebagai tenapa peneliti.

"Kami punya basis rekan-rekan mahasiswa yang sudah terlatih. Setiap minggu mereka juga bekerja untuk kami," katanya. (ruth vania/andri malau)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved