Pilgub DKI Jakarta
Polri: Pemilihan Harus Luber Tidak Boleh Digiring
Aku bersumpah demi Allah yang maha Agung. Aku siap berjuang mengorbankan jiwa dan harta untuk bela Allah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dipimpin oleh sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), para peserta aksi 112 mengucapkan ikrar atau baiat untuk memilih gubernur sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Aku bersumpah demi Allah yang maha Agung. Aku siap berjuang mengorbankan jiwa dan harta untuk bela Allah, bela Rasul, bela ulama bela Quran dan bela Islam," seru peserta aksi 112 membacakan ikrar sambil mengangkat telunjuk ke langit.
Tidak hanya itu, mereka juga bersumpah untuk selalu berada di bawah komando Imam Besar umat Islam, Rizieq Shihab.
Menanggapi hal ini, Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto menuturkan aksi 112 adalah aksi doa bersama dan memang tidak bisa dipungkiri di dalamnya ada pesan-pesan yang disampaikan berkaitan dengan Pilkada.
"Itu semua kembali ke masyarakat, warga Jakarta terutama dalam memilih itu harus mengatur asas ketentuan yang sudah ada "Luber", langsung bebas dan rahasia," kata Rikwanto, Sabtu (11/2/2017) saat ditemui dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat.
Rikwanto menambahkan sesuai dengan asas Luber maka warga Jakarta sebagai pemilih tidak boleh digiring atau dipaksakan untuk memilih calon tertentu.
"Saya harap masyarakat jangan terganggu, silahkan pilih sesuai hati masing-masing," ujarnya.