Kamis, 2 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Ketika Agus-Sylvi dan Anies-Sandi Berbicara Satpol PP dan Penataan PKL

Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni mengatakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bisa dikelola secara humanis.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat terakhir Pilkada DKI Jakarta mengambil tema kependudukan dan peningkatan kualitas masyarakat jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni mengatakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bisa dikelola secara humanis.

Sehingga Satpol PP tidak tampilkan sisi keras dan menggusur PKL.

Sebagai Plt Kepala Satpol PP kala Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat Gubernur DKI Jakarta, Sylvi punya bukti mengenai hal itu, yakni Sylvi ketika menghadapi persoalan PKL di Jalan Sabang dan Jalan Sidoarjo di Menteng, Jakarta Pusat.

Awalnya para PKL yang menjajakan dagangannya di lokasi itu akan digusur. Namun Sylvi menentang dan menjanjikan penataan.

"Saya punya contoh konkrit, bisa lihat di Jalan Sabang. Itu ada namanya kampung Lima. Itu terbaik PKL dengan food security-nya yang hiegenis itu se-Asia, tahun 2010," kata Sylvidalam paparannya saat Debat Paslon Pilkada DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Hal ini disampaikan Sylvi menjawab pertanyaan Calon gubernur DKI Anies Baswedan bagaimana mengelola Satpol PP.

"Jadi kata kuncinya adalah bagaimana memimpin dengan hati dan saya yakin betul saat memimpin dengan hati kita ikuti programya tapi tetap ada ketegasan," tegas Sylvi, sembari mempersilakan pasangannya Agus Harimurti Yudhoyono menambahkan paparannya mengenai Satpol PP.

Menurut Agus, Satpol PP harus diberdayakan sesuai dengan tupoksinya, yakni untuk membantu Gubernur dalam penertiban.

"Tapi bukan untuk mengusir PKL tidak dengan manusiawi," kata Agus.

Justru sebaliknya, kata Agus. PKL harus diberdayakan dengan sebaik-baiknya karena menjadi penggerak ekonomi kerakyatan.

Atas jawaban pasangan nomor urut 1, Cawagub nomor urut 3, Sandiaga Uno pun menekankan hal yang serupa, yakni tidak memberdayakan Satpol PP untuk memerangi PKL dan usaha kecil lainnya.

Atas hal itu, Sandi mengingat suara Bu Cecep, pelaku usaha bahan bangunan di Berlan.

Bu Cecep kenang Sandi, ia sangat khawatir sekali kelanjutan usahanya karena kerap kali Satpol PP hadir.

Menurut Sandi, kisah-kisah seperti Bu Cecep dan Bu Awi yang berjualan bir pletok bisa diperdayakan dalam program Oke-oce.

"Kesejahteraan menjadi salah satu yang diinginkan para pedagang kaki lima. Sementara itu mereka juga ingin tertib. Mereka inging ikut kok program pemerintah. Tapi mereka ingin diberikan tempat pembinaan," ucap Sandi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved