Rabu, 1 Oktober 2025

Pembunuhan Sadis di Pulomas

Kesaksian Pendobrak Pintu Kamar Mandi: Mayat dan Orang Hidup Ditumpuk Jadi Satu

"Saya langsung lemas lihat mayit dan orang yang masih hidup ditumpuk jadi satu seperti itu,"

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Suasana lokasi perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016). 

Benar saja, mereka mendapati rumah tersebut dalam keadaan berantakan.

Tak lama kemudian, terdengar suara minta tolong dari balik kamar mandi.

Menurut Lutfi, lebih dari 15 menit dirinya dan petugas keamanan berusaha mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

Ia tidak mengetahui apa penyebabnya.

Hal pasti, Lutfi mengaku terkejut bukan kepalang begitu pintu kamar mandi berhasil dibuka.

Ia mendapati 11 orang, termasuk pemilik orang dan anak-akanya sudah dalam keadaan tertumpuk.

Sebagian dari mereka bersimbah darah dan terdapat luka tusukan di dada hingga luka gorokan senjata tajam di leher.

Baca: Tangis Istri Dodi Triono Pecah Tahu Peristiwa Pembunuhan Menimpa Keluarganya

"Berdua dobrak pintu kamar mandi, kita buka pake linggis dan kampak, akhir hantam, tebal pintu dibuka 10 menit-15 menit," katanya.

Setelah pintu bisa terbuka, ia pun membukanya perlahan karena melihat di dalamnya ada orang.

"Rupanya pintu tertahan sama tumpukan mayit," ucapnya.

"Saya langsung lemas lihat mayit dan orang yang masih hidup ditumpuk jadi satu seperti itu," katanya.

Ia dan beberapa petugas keamanan dibantu dengan petugas Polsek Pulo Gadung berusaha mengangkat dan mengevakuasi 11 orang yang tertumpuk itu ke ruang tamu.

Setelah diperiksa dokter kepolisian, rupanya ada lima orang yang masih bernafas dan mempunyai denyut nadi.

"Saya enggak tahu nyebutnya apa. Kaget, lemas nggak karuan lihat orang ditumpuk di kamar mandi kecil seperti itu," ucapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved