HUT Kemerdekaan RI
Amaris Berlian: Anak Muda Harus Meniru Perjuangan Para Pahlawan
Membangun rasa nasionalisme dalam diri anak bangsa, segenap pihak harus menamkan rasa cinta tanah air kepada mereka.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Membangun rasa nasionalisme dalam diri anak bangsa, segenap pihak harus menamkan rasa cinta tanah air kepada mereka.
Agar rasa cinta tanah air dapat masuk ke dalam relung hati anak bangsa mereka harus mengetahui dan menghormati jasa para pahlawan yang telah mengorbankan harta dan jiwa demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Demikian disampaikan Ketua Panitia Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-71 Relawan Merah Putih (RMP), Amaris Berliana.
Amaris mengungkapkan tujuan diadakannya acara tersebut ingin membangun nasionalisme kepada anak-anak dengan mengetahui perjuangan para pahlawan.
"Maka itu materi perlombaannya seperti pidato tentang para pejuang, lomba mewarnai pahlawan nasional dan permainan tradisional seperti tarik tambang dan panjat pinang," katanya, Kamis (18/8/2016).
Ia mengungkapkan harapannya agar acara yang diadakan RMP mampu menciptakan generasi bangsa yang pandai menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan bangsa.
"Kalau tidak ada perjuangan mereka tidak mungkin bangsa ini dapat menikmati kemerdekaan," ujarnya.
Selain itu ia juga berharap agar anak-anak bangsa dapat meniru semangat perjuangan para pahlawan.
Dengan menorehkan tinta emas melalui prestasi dan karya yang mereka lahirkan.
"Anak muda harus meniru yang telah mereka lakukan dengan belajar sungguh-sungguh dan melahirkan prestasi yang bisa dibanggakan baik di tingkat nasional maupun internasional," pungkasnya.
Acara perayaan kemerdekaan RI ke-71 ini diikuti oleh ratusan anak yang berasal dari anak-anak SSB TMP dan anak-anak satgas RMP.
Ada empat perlimbaan yang dilaksanakan. Yaitu lomba pidato, dengan memilih tema salah satu dari 10 pahlawan, yaitu Soekarno, Mochammad Hatta, Cut Nyak Din, Sisingamaraja.
Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro Sultan Hasanuddin. Pattimura, I Gusti Ngurah Rai dan Sam Ratulangi.
Salah satu peserta Lomba Pidato Pahlawan, Francesco Toti (13) sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Menurutnya acara tersebut menambah wawasan tentang sejarah para pahlawan nasional.
"Dulu saya tidak mengerti sejarah tentang I Gusti Ngurarai. Setelah ikut lomba ini saya sekarang mengerti," ujar siswa Kelas VIII SMP 1 Cengkareng.
Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Ikhfas Tanzillal (13). baginya, dengan diadakan acara yang digelar TMP merupakan kegiatan yang positif mereka. Pasalnya acara ini menamamkan semangat nasionalisme dengan mengenal sejarah para pahlawan bangsa.
"Saya tadi pidato tentang sejarah RA Kartini. Dengan tahu sejarah beliau saya semakin tahu jasa yang telah beliau perjuangkan," ujar Siswa Kelas VIII SMP 219 Jakarta ini.
Dikatakan, dengan semakin mengerti sejarah perjuangan para pahlawan, mendorongnya untuk memberikan hal yang terbaik bagi bangsa sesuai bidang yang digelutinya.
"Saya hobi sepakbola. Maka untuk mengisi kemerdekaan dan membalas jasa para pahlawan dengan berprestasi di bidang sepakbola," katanya.
Amir (40) orang tua dari Muhammad Ikpas Tanjila mengungkapkan bahwa acara yang digelar RMP merupakan kegiatan yang positif. Baginya dengan digelarnya acara ini meningkatkan kreatif bagi pesarta.
Selain itu anak-anak juga akan lebih mengenal para pahlawan.
"Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Ini sangat positif bagi kita semua," kata pria asal Ciledug -Tangerang ini.
Hal senada juga disampaikan Suparta (44) orang tua dari Syaiful Hadi. Baginya acara yang digelar TMP mengandung pesan yang positif bagi seluruh peserta. Pasalnya dengan adanya acara ini mereka lebih mengetahui tentang sejarah bangsa.
"Acara ini sangat bagus. Mereka jadi mengerti tentang perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahwan," kata pria asal Joglo, Kembangan Jakarta Barat.