Ahok: LSM Penghasut Hambat Penertiban Bukit Duri
Penertiban hunian yang berdiri di atas sungai di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan terhambat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penertiban hunian yang berdiri di atas sungai di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan terhambat.
Data dari Pemerintah Provinsi DKI ada berkisar 363 peta bidang yang bakal direlokasi ke rumah susun. Hingga kini, baru berkisar 140 kepala keluarga yang mau direlokasi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan ada penghasut, yang membuat warga enggan direlokasi ke rumah susun.
Satu di antaranya Lembaga Swadaya Masyarakat, yang dulunya memprovokasi warga Kampung Pulo, kini berpindah ke Bukit Duri.
"Ada yang hasut-hasut. Ada LSM yang pindah dari Kampung Pulo. Warga Kampung Pulo udah tolak (LSM). Mereka (warga) dukung normalisasi," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2016).
Ahok sebut lebih baik warga diberikan rusun. Pasalnya, bila diberikan rumah, semisal senilai Rp1 miliar, warga akan berpikiran untuk menjual kembali rumah tersebut, "Pasti dijual," ucapnya.
Ahok menargetkan eksekusi penertiban hunian yang berdiri di atas bantaran Sungai Ciliwung bisa dilaksanakan bulan ini. Pemprov DKI akan memasang dinding turap dan pelebaran badan sungai, yang termasuk dalam bagian proyek normalisasi Sungai Ciliwung.
Pasalnya, saat musim hujan daerah aliran sungai akan terancam banjir. Tapi eksekusi, masih menunggu warga yang mendaftarkan diri untuk mau direlokasi.