Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Pengamat LIPI Sayangkan Manuver Politik Ahok yang Plin-Plan

Ia menjelaskan bahwa manuver yang terkesan plin plan tersebut dapat menurunkan elektabilitas Ahok

Editor: Johnson Simanjuntak
Rizal Bomantama
Siti Zuhro (kanan) Peneliti LIPI mengkritik kebijakan Ahok untuk beralih ke jalur partai politik menghadapi Pilgub DKI dalam diskusi KTP Untuk Teman Ahok di Warung Daun Resto, Sabtu (30/7/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manuver Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju ke Pilkada 2017 melalui jalur partai menuai kritikan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Peneliti LIPI, Siti Zuhro dalam diskusi "KTP Untuk Teman Ahok", Sabtu (30/7/2016) menyayangkan perubahan pendirian Ahok untuk maju ke Pilgub melalui jalur independen menjadi jalur partai.

Ia menjelaskan bahwa manuver yang terkesan plin plan tersebut dapat menurunkan elektabilitas Ahok dalam Pilkada 2017 mendatang.

"Kami menyayangkan keputusan ini. Walaupun tidak terlihat, tapi pasti banyak yang kecewa. Terutama dari massa yang rela memberikan fotokopi Kartu Tanda Penduduknya demi mendukung Ahok lewat jalur independen," ujar Siti ketika ditemui usai acara di Warung Daun Resto, Cikini, Jakarta Pusat.

Padahal menurutnya Ahok selangkah lebih maju karena sudah membuktikan program-programnya sebagai petahana.

"Karena saat ini rakyat lebih percaya dengan yang sudah memberi bukti. Terutama rakyat Jakarta yang sudah tidak ingin coba-coba lagi," ujarnya.

Keputusan maju lewat jalur partai bisa menjadi bumerang bagi Ahok jika nantinya PDIP mengajukan yang dinilainya lebih kharismatik.

"Tentu akan menjadi ancaman bagi Ahok jika PDIP nanti mengajukan calon dengan karakter kuat seperti Ibu Risma atau Pak Djarot," kata Siti.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved