Kamis, 2 Oktober 2025

Lalulintas Ganjil Genap

Uji Coba Ganjil-genap, Transjakarta Tambah 20 Unit Bus

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah.

Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai memberlakukan uji coba sistem ganjil genap, Rabu (27/7/2016).

Untuk menunjang sistem tersebut, pihaknya akan menambah jumlah armada bus TransJakarta.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah.

Bahwa, akan menambah armada bus TransJakarta, untuk mengakomodir penumpang yang beralih ke angkutan umum.

"Kami akan tambah armada bus TransJakarta di koridor 1 (Blok M-Kota) yang melintas di jalur penerapan sistem ganjil genap. Biasanya hanya 60 unit bus, kami tambah menjadi 80 unit," kata Andri, usai rapat bersama Komisi B di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2016).

Namun, lanjut mantan Camat Jatinegara tersebut, bahwa pihaknya tiak akan menyiapkan kantong-kantong parkir untuk masyarakat.

Pasalnya, mereka ingin pemilik kendaraan meninggalkan mobilnya dan beralih ke angkutan umum sejak berangkat dari rumah.

"Jadi, mulai dari rumah sudah naik angkutan umum. Nggak perlu bawa kendaraan lagi," katanya.

Meski demikian, Andri mengakui, memang sejak penghapusan three in one, jumlah penumpang tidak bertambah signifikan.

Artinya, biaya Public Service Obligation (PSO) terbuang sia-sia.

"Kami masih ada kok 200 bus yang standby. Kami pun sudah menambah bus dari 500 unit menjadi 804 unit. Tapi jumlah penumpangnya, dari 320.000 per hari, hanya meningkat 380.000 per hari. Tidak signifikan. Seharusnya, bisa dong 500.000 penumpang," katanya.

Untuk kesiapannya sendiri, Andri mengaku seluruh rambu telah dipasang. Pihaknya, pun telah menyiapkan sebanyak 120 personil dibantu 30 anggota Satpol PP dan 60 anggota kepolisian.

"Kami akan lakukan apel di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka. Dengan sistem ganjil genap ini, kami yakin mengurangi kemacetan 20 sampai 30 persen," katanya.

Evaluasi

Sementara, itu Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Syamsul Bahri, mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi selama uji coba sistem ganjil genap, setiap pekannya.

"Evaluasi akan kami lakukan setiap pekan. Kami lihat kekurangan dan kelebihannya. Serta kebijakannya apa saja yang harus diambil," kata Syamsul yang turut hadir dalam rapat Komisi B tersebut.

Pasalnya, selama uji coba, pihaknya tidak akan memberikan sanksi. Hanya sebatas teguran dan sosialisasi kepada pelanggar.

"Kami akan dibantu oleh petugas Dishub. Tilang tidak akan kami lakukan. Kami hanya memberikan teguran, di setiap lampu merah nanti," katanya.

Angkutan Umum

Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, dalam rapat Komisi B itu juga meminta kepada Dishub, untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum.

"Penerapan ganjil genap seharusnya turut dibarengi dengan peningkatan pelayanan angkutan umum. Jangan hanya pembatasan, dan memaksa orang untuk berpindah ke angkutan umum. Sementara angkutan umumnya masih belum memadai," katanya.

Sementara, untuk evaluasi, terhadap penerapan sistem itu juga segera dilakukan. Agar nantinya, bisa disimpulkan berguna tidaknya sistem tersebut.

"Evaluasi secara detil. Selain itu juga ketegasan hukum harus dijalani. Tujuannya kan masyarakat harus beralih ke angkutan umum. Nah, bereskan segera angkutan umumnya. Ceburkan saja ke laut bus-bus yang tidak layak," katanya. (Mohamad Yusuf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved