Top News
Dua Wanita Tewas Gara-gara Kata-kata Pedas
Ungkapan 'Mulutmu Harimaumu' tampaknya cocok dengan dua kasus pembunuhan ini. Keduanya punya motif yang sama, pelaku tersinggung dengan ucapan korban.
"Pelaku membuang pisau didaerah Bulog, Jakarta Utara, selanjutnya menggunakan motor korban dengan tujuan rumah saudara di daerah Cimahi, Jawa Barat," tandasnya.
Sebelumnya, sesosok mayat ditemukan di salah satu kamar Hotel Elysta yang terletak di wilayah Koja, Jakarta Utara, Selasa (12/7/2016).
Mayat tersebut ditemukan tanpa busana, bersimbah darah dengan leher tergorok nyaris putus, serta perut yang robek dengan usus terburai.
Mayat tersebut ditemukan oleh pegawai hotel karena kecurigaan pada salah satu tamu hotel yang diduga merupakan teman kencan korban yang pergi hanya mengenakan celana panjang dan bertelanjang dada menuju parkiran.
Kamu kok keluarnya cepet?
Sementara itu pada pembunuhan Farah Nikmah Ridhallah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Yuldi Yusman menuturkan kronologis kejadian keji yang dilakukan Calvin Soepargo, warga Pademangan. Jakarta Utara.
"Pelaku baru janjian dengan korban untuk bertemu di apartemen pelaku setelah menghubungi via telepon dan whatsapp pada Jumat, 8 Juli 2016. Kemudian setelah tiba, pelaku dan korban naik ke kamar dan melakukan hubungan intim," ujar Yuli.
Menurut keterangan, korban diimingi imbalan Rp 4 juta oleh pelaku dan korban berinisial F tersebut tidur hingga keesokan harinya.
"Keesokan harinya pelaku dan korban sempat makan siang dan pelaku masih mengajak korban untuk kembali berhubungan badan namun korban menolaknya," ujarnya.
"Kamu kok keluarnya cepet, ngapain diterusin lagi? Lagian saya juga sudah dicari orang tua saya," ujar Yuldi menirukan perkataan korban berdasarkan keterangan pelaku yang berbisnis sarang burung walet ini.
Pelaku kecewa dan tersinggung atas ucapan korban hingga akhirnya memukul bagian kepala belakang korban hingga terjatuh lalu dicekik.
"Akhirnya korban meninggal, lalu dimasukkan ke box plastik dialaskan sprei kemudian dikasih kapur barus, dilakban rapi dan diikat tali hingga akhirnya dibuang ke kolong tol dengan troli dari apartemen," katanya. (Tribunnews/Fitri Wulandari/Yurike Budiman)