Truk Sampah Dihadang, Ahok: Jangan Jadi Preman Lah
Ahok berniat melapor kepada pihak kepolisian, mengenai truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dilarang masuk ke bantargebang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berniat melapor kepada pihak kepolisian, mengenai truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dilarang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/6/2016) siang.
"Ya, kita lapor polisi saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016) malam.
Ratusan warga sempat menutup akses TPST Bantargebang, karena adanya surat peringatan ketiga dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta kepada PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia, tertanggal 21 Juni 2016.
Selain itu alasan warga sekitar menutup akses dan melakukan blokade truk sampah pemprov DKI karena dia menilai sampah yang dibuang sudah mencapai 2.000 ton atau sesuai kesepakatan bersama.
"Itu yang saya bilang, waktu dipegang Godang Tua, dia pernah ribut soal itu nggak (pembuangan sampah melebihi perjanjian)? nggak pernah toh?" ucap Ahok.
Ahok meminta kepada warga untuk tidak menggunakan cara-cara penghadangan.
Ahok menegaskan negara tidak akan takut menghadapi preman.
"Berarti warga ini mau melawan pemerintah atau mau bela Godang Tua? Jangan main preman-preman lah. Negara tidak pernah kalah lawan preman," ujarnya.
"Maka pertanyaan saya, SP3 bertahun-tahun waktu pegang Godang Tua, pernah nggak dihadang? Makanya saya tanya sama warga itu. Anda mau bela pemerintah atau ganggu Godang Tua?" kata Ahok menambahkan.