Pedagang Tanaman Di Senayan Akan Di Relokasi Ke Parkir Timur Senayan
Jelang South East Asian Games atau lebih dikenal Sea Games 2018, penataan kawasan Ibu Kota kembali dilakukan, khususnya Kota madya Jakarta Pusat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang South East Asian Games atau lebih dikenal Sea Games 2018, penataan kawasan Ibu Kota kembali dilakukan, khususnya Kota madya Jakarta Pusat.
Kali ini, Pemkot Jakarta Pusat berencana menata kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Penataan ruang tersebut tidak hanya meliputi pembangunan sarana dan prasarana olah raga di dalam area GBK, tetapi juga penataan sisi luar kawasan, termasuk pedagang tanaman hias yang kini menguasai badan trotoar di sekeliling GBK Senayan.
Seluruhnya pun dipastikan bakal direlokasi masuk ke dalam taman di area parkir timur Senayan.
Rencana tersebut disampaikan Asisten Perekonomian Jakarta Pusat, Sulastri yang didampingi Camat Tanah Abang, Hidayatullah serta Direktur Umum GBK Senayan, Berto kepada seluruh pedagang tanaman hias di parkir timur Senayan, Kamis (28/4/2016).
Pada kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan bila relokasi harus dilakukan untuk memberikan kesan tertib dan rapih, sebab kawasan GBK Senayan diketahui merupakan pusat perayaan olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu.
Namun, lanjutnya, pihaknya tidak akan menggusur pedagang yang tergabung dalam JP 12 itu tanpa solusi, pihaknya tetap akan memberikan ruang kepada pedagang untuk tetap berjualan.
"Bapak-bapak bisa menempati lahan ini nantinya, lebih bagus dan layak. Di sini juga pasti ramai, karena kan hampir setiap hari di Senayan ada pameran," ungkapnya menunjuk area taman di Jalan Apec, area parkir timur Senayan.
Mengenai penempatan lapak berjualan, dirinya menyerahkan langsung kepada para pedagang untuk dilakukan pengundian.
Sebab, menurutnya, lokasi berjualan tersebut sangat strategis, yakni berada persis di depan gedung Jakarta Convention Center (JCC) dan seberang muka Hotel Sultan.
"Saya yakin jualan pasti ramai, tidak berubah seperti jualan di depan. Jadi bapak-bapak jangan khawatir, apalagi pihak GBK juga akan mempromosikan lokasi ini sebagai pusat tanaman hias di Jakarta Pusat," tutupnya.
Keterangan Sulastri pun diamini Ketua JP 12, Mansyur.
Relokasi menurutnya menaikkan kelas para pedagang tanaman hias yang diketahui merupakan pedagang kaki lima.
Apalagi lanjutnya, penempatan pedagang sangat strategis dan diberikan beragam fasilitas seperti air, listrik dan toilet, berbeda halnya seperti di trotoar GBK Senayan saat ini.
Namun, di balik kenyamanan yang diberikan, dirinya maupun pedagang lainnya mengaku khawatir soal biaya sewa yang bakal dibebankan.
Sebab, besaran retribusi yang disetorkan kepada Pemprov DKI Jakarta selama ini hanya sebesar Rp 3.000 per hari atau Rp 90.000 per bulan.
Sedangkan, apabila dibandingkan dengan biaya sewa di JCC bila pameran berlangsung dapat mencapai Rp 10 juta seminggu.
"Garis besarnya semua pedagang setuju untuk direlokasi, tapi yang dikhawatirin itu sebenarnya biayanya. Takutnya kemahalan, kita malah nggak kuat bayar, soalnya pindahan ini kan kita jualan dari nol lagi, belum banyak yang tahu kita jualan di sini," ungkapnya diamini para pedagang.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Umum GBK Senayan, Berto menyampaikan bila pedagang tidak perlu khawatir atas biaya sewa yang bakal dikenakan.
Sebab diyakinkannya, biaya retribusi yang dikenakan nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan pedagang.
"Mengenai retribusi nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan pedagang, karena para pedagang juga diharapkan dapat meramaikan GBK juga," jelasnya.
Ditertibkan
Sejalan dengan relokasi yang dilakukan, Camat Tanah Abang, Hidayatullah menyampaikan akan menertibkan seluruh pedagang tanaman hias liar ke depannya.
Sebab, dari sebanyak 168 pedagang tanaman hias yang kini aktif berjualan, terdapat 55 pedagang tanaman hias liar yang berjejer di kedua sisi Jalan Asia-Afrika.
"Relokasi kan cuma buat pedagang JP 12, totalnya ada 113 orang, nah kalau pedagang liar bakal kita tertibkan. Penertiban diperkirakan tiga minggu ke depan, karena SP1 (Surat Peringatan-red) baru mau kita kasih ke pedagang hari Senin (2/5) besok," jelasnya. (Dwi Rizki)