Buru Pelaku Mutilasi, Krishna Murti Minta Bantuan Pengguna Facebook
Polisi sudah mengantungi identitas pembunuh wanita hamil di Cikupa, Tangerang, Banten.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi sudah mengantungi identitas pembunuh wanita hamil di Cikupa, Tangerang, Banten.
Kini, polisi tengah memburu AG, pria yang diduga membantai lalu memutilasi wanita tersebut secara sadis.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti ikut andil dalam perburuan tersebut.
Selain di dunia nyata, Krishna melakukan perburuan di dunia maya melalui akun Facebook miliknya.
Alasannya, menurut Krishna, media sosial merupakan salah satu media yang cukup efektif untuk pencarian buronan.
"Ini korban mutilasi Cikupa dan terduga pelaku an AG. Barang siapa melihat pelaku tlg hubungi 081703066789
Mohon maaf saya terpaksa menyebarkan lewat medsos, karena ini salah satu sarana media yg cukup efektif saat ini #Turnbackcrime_id," tulis Krishna di akun Facebook miliknya.
Tak hanya menulis status, Krishna pun mengunggah foto korban mutilasi dan pria yang diduga melakukan pembunuhan.
Di foto itu tertera tulisan, "Foto korban dan pelaku mutilasi di Cikupa. Barangkali ada yang tahu keluarga korban atau melihat pelaku berkeliaran laporkan pada pihak berwajib."
Disiksa dan dimutilasi
Perempuan hamil yang dimutilasi di Cikupa, Tangerang, diduga disiksa sebelum tewas dibunuh dan dimutilasi.
Hal ini diketahui dari hasil autopsi korban.
"Hasil otopsi jelas itu dibunuh, kepalanya luka, tubuhnya dipotong-potong, bayinya mati, kaki kanan dan kiri terpotong, tangan kanan dan kiri terpotong. Dugaannya ada kekerasan sebelum meninggal," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti.
Polisi belum dapat memastikan identitas korban.
Polisi masih menggali IR, saksi kunci pembunuhan itu.
Berdasarkan keterangan IR, pelaku adalah AG.
"Informasi tentang identitas korban akan diketahui dari keterangan saksi maupun identifikasi terhadap jati diri maupun ciri-ciri korban," kata Krishna.
Saksi kunci IR mengaku kenal dengan korban.
Oleh pelaku, ia diminta untuk membantu membuang barang bukti dan jenazah.
"Saksi bercerita, dia membuang potongan tubuh dan barang bukti bersama pelaku, dimintai tolong pelaku," ujar Krishna.
Saat ini polisi tengah memburu pelaku yang berinisial AG.
Belum diketahui hubungan antara AG dan korban.
AG sudah dimasukkan daftar pencarian orang (DPO). Polisi sudah mengantongi foto pelaku dan akan menyebarkan ke masyarakat untuk memudahkan proses pencarian.