Senin, 6 Oktober 2025

Ahok: Nenggelemin Istana itu Gampang, Jebolin Aja ini Waduk Pluit, Selesai!

"Makanya, saya marah betul," kata Ahok.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menaiki mobil usai memenuhi panggilan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/2/2016). Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendatangi Bareskrim untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi untuk kasus dugaan korupsi pengadaan 49 paket uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD-P DKI Jakarta 2014. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut, Waduk Pluit punya peran vital di Jakarta.

Jika Waduk Pluit sampai tak bisa menampung air, ia memastikan, hampir sebagian besar wilayah di Jakarta, tak terkecuali Istana Kepresidenan, akan kebanjiran.

Ahok melontarkan hal ini saat acara peresmian Kantor Satrolda Ditpolair Polda Metro Jaya, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (27/2/2016).

Adapun lokasi Kantor Satrolda Ditpolair tidak jauh dari Waduk Pluit.

"Mau nenggelemin Jakarta, nenggelemin Istana itu paling gampang. Jebolin aja ini Waduk Pluit. Selesai," kata Ahok.

Ahok kemudian menceritakan saat ia meluapkan kemarahan kepada PLN pada awal 2015.

Penyebabnya, PLN saat itu mematikan aliran listrik di Waduk Pluit dan sekitarnya.

Menurut Ahok, akibat dimatikan, pompa air di Waduk Pluit tidak berfungsi. Hal inilah yang membuat kawasan-kawasan sekitarnya kebanjiran.

"(Ketinggian) air naik 1,8 meter. Sunter, Ancol, semua tenggelam. Pompa sama travonya kerendem, begitu dihidupkan, narik air sudah enggak bisa karena air datang begitu banyak," ujar dia.

Menurut Ahok, alasan PLN mematikan aliran listrik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tidak masuk akal karena Waduk Pluit dan sekitarnya saat itu belum terendam.

"Makanya, saya marah betul," kata dia.

Penulis : Alsadad Rudi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved