Penculikan Anak
Polisi Pastikan Begeng Pelaku Tunggal Pembunuhan Bocah SD
"Dari hasil olah TKP, barang bukti yang disita serta keterangan saksi, untuk sementara pelaku adalah tunggal,"
"Tersangka sudah mulai jujur. Ini perlu didalami dan dikembangkan lagi, apa motif tersangka menculik korban," kata Arist.
Karenanya diperlukan psikolog forensik untuk membantu kepolisian.
Selain itu kata dia hasil otopsi diharapkan bisa mengungkap motif penculikan yang dilakukan tersangka.
"Akan ada psikolog forensik memeriksa tersangka dan hasil otopsi diharapkan sudah ada sama polisi. Jadi kita beri kesempatan polisi mendalami dan mengembangkannya," kata Arist.
Arist menilai tersangka Begeng yang pernah menikah dan sudah punya anak satu orang lalu bercerai, serta akan menikah lagi kedua kalinya Maret mendatang, menjadi salah satu faktor masalah yang membuat Begeng menculik korban.
"Itu semua bisa jadi sebuah masalah bagi tersangka dan terkait dengan penculikan ini. Apalagi tersangka mau menikah yang kedua kali Maret nanti," ungkap Arist.
Dibalik itu semua, Arist menjelaskan pembunuhan ini dipastikan karena pelaku panik.
"Jadi pembunuhan terjadi karena pelaku panik," ucapnya.
Ke depan ia berharap semua pihak baik keluarga dan masyarakat lebih memperhatikan anak-anak mereka.
Sebab kata Arist peristiwa ini bisa terjadi karena lemahnya perhatian keluarga dan masyarakat terhadap anak.
"Ini harus jadi pelajaran kita agar lebih ekstra memberi perhatian pada anak. Apalagi jika anak ada perubahan perilaku, mesti kita dekati dan dalami pelan-pelan penyebabnya," kata Arist.
Pengakuan Begeng kepada Arist, tampaknya sesuai dengan kesaksian Imam, tetangga Begeng di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Menurut Imam, saat sekitar lima polisi bersenjata lengkap mengetok rumah Begeng dan menggepungnya, ia mendengar tangisan anak kecil dari dalam rumah.
"Saat itu gak ada jawaban dari dalam rumah, cuma ada suara anak kecil nangis," kata Imam.
Lalu katanya polisi siap mengepung rumah Begeng di beberapa penjuru.
"Waktu rumah mau didobrak, beberapa polisi lain lapor ke RT dulu dan polisi yang ngepung nahan. Sekitar 15 menitan, setelah lapor, barulah rumah di dobrak," kata Imam.
Saat itu, menurut Imam, tangisan bocah kecil sudah tidak ada lagi.
"Setelah selesai lapor RT dan ajak pengurus RT mendobrak rumah, suara tangisan sudah gak ada lagi," kata Imam. (Budi Sam Law Malau)