Ahok: Di Jakarta Itu Bukan Soal Pintar dan Rajin yang Penting Jujur
Bekerja di bawah jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, disebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak memerlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekerja di bawah jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, disebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak memerlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pintar dan rajin.
Kata pria yang akrab disapa Ahok, kerja sebagai PNS di Jakarta sudah sangat fleksibel.
Dia meminta seluruh bawahannya bekerja dengan jujur.
"Yang paling penting di Jakarta itu, bukan soal pintar dan rajin. Yang penting apa? Jujur!," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).
Sebagai pejabat negara, kata Ahok, seharusnya PNS bersifat jujur.
Apa yang dilakukan oleh Lurah Kartini, Leo Tantino, yakni memalsukan absen dan menyuruh Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah merusak sistem pemerintahan Ahok.
"Absen berani nyuruh anak buahnya bohong. Anak buahnya PPSU ikut bohong enggak? Rusak sistem saya," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Padahal, lanjut dia, sebagai seorang Lurah harus menjadi panutan anak buahnya dan juga warga yang dipimpinnya.
"Harusnya, dia jadi panutan untuk mengawasi pegawai," imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede membenarkan Leo telah dicopot sebagai Lurah Kartini.
Keputusan tegas tersebut diambil lantaran pemalsuan absensi merupakan pelanggaran bagi seorang PNS
Menurut Mangara keputusan sudah tepat sesuai dengan tindakan yang dilakukan.
Tidak hanya itu, sanksi keras diberikannya lantaran Leo Tantino merupakan pamong yang seharusnya memberikan contoh baik kepada bawahannya.
“Yang bersangkutan sudah distafkan. Tindakan itu termasuk pelanggaran berat. Sebenarnya setelah sidak kasusnya sudah berjalan, tapi baru diputuskan,” ungkap Mangara.
Menyusul pencopotan Leo sebagai Lurah Kartini, Mangara menunjuk Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Mangga Dua Selatan, Samuel, untuk mengisi jabatan Lurah Kartini.