Ahok Akan Pecat Lurah-lurah Yang Palsukan Absen
Menurutnya, pemecatan kepada Leo banyak alasannya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini, pencopotan Leo Tantino sebagai Lurah Kartini, Kelurahan Sawah Besar, Jakarta Pusat, tidak hanya karena memalsukan absensi.
Pria yang akrab disapa Ahok telah mengetahui adanya pemecatan terhadap Lurah Kartini.
Menurutnya, pemecatan kepada Leo banyak alasannya.
"Macam-macam alasannya. Kan keluhan (masyarakat) banyak. Mengatasi keluhannya pelan, itu ada penilaiannya. Kalau soal absen, tidak akan gitu (dipecat)," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).
Kejujuran seorang pemimpin, kata Ahok, penting. Apa yang dilakukan Leo menunjukkan sifat pemimpin yang tidak baik.
"Kalau kamu masuk jam 1 pagi, absen jam 9, enggak apa-apa, asal sebut alasannya," katanya.
Ahok menyebutkan, kalau ada Lurah yang bertingkahlaku sama dengan Leo, untuk segera dilaporkan.
"Laporin sama saya, biar gua pecat teman teman lo yang sama," tegasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede membenarkan Leo telah dicopot sebagai Lurah Kartini.
Keputusan tegas tersebut diambil lantaran pemalsuan absensi merupakan pelanggaran bagi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurut Mangara keputusan sudah tepat sesuai dengan tindakan yang dilakukan.
Tidak hanya itu, sanksi keras diberikannya lantaran Leo Tantino merupakan pamong yang seharusnya memberikan contoh baik kepada bawahannya.
“Yang bersangkutan sudah distafkan. Tindakan itu termasuk pelanggaran berat. Sebenarnya setelah sidak kasusnya sudah berjalan, tapi baru diputuskan,” ungkap Mangara.