Kamis, 2 Oktober 2025

Tawaran Ahok Bikin Bingung Pemilik Metromini

Pemilik Metromini masih bimbang dengan tawaran yang diberikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Editor: Sanusi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Sejumlah penumpang menunggu angkutan Metromini di jalur bus di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Senin (21/12/2015). Sejumlah pengemudi Metromini melakukan mogok massal sebagai protes kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang merazia dan mengandangkan ratusan unit angkutan bus sedang tersebut karena sudah tak laik jalan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik Metromini masih bimbang dengan tawaran yang diberikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Mereka masih berpikir ulang dengan tawaran dari pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Meski diiming-imingi dengan tawaran yang menguntungkan, para pemilik Metromini masih belum tergiur. Alasannya, biaya investasi untuk mengikuti revitalisasi angkutan umun begitu besar anggarannya.

Selain mengubah sistem setoran, mereka kebingungan mendapatkan modal untuk meremajakan armadanya. Hal itu diungkapkan Ketua Organisasi Angkatan Darat, Shafruhan Sinungan.

"Para pemilik Metromini itu masih bingung apakah biaya investasi yang dikeluarkan dapat kembali dengan sistem rupiah per kilometer," ujar Shafruhan saat dihubungi, Minggu (27/12/2015).

Shafruhan memaparkan, para pemilik akan balik modal dalam jangka empat tahun. Pemilik Metro Mini, ujarnya, tidak perlu memikirkan gaji sopir, biaya sparepart, dan teknisi mesin.

Shafruhan yang merupakan pemilik Kopaja yang sudah mengikuti revitalisasi angkutan umum itu menuturkan, secara kepengurusan, Metromini tidak mungkin dipercaya oleh lembaga keuangan untuk mendapatkan pinjaman sebagai investasi.

Solusinya, ujar Shafruhan, para pemilik Metro Minu bisa bergabung ke Kopaja dan bisa langsung melakukan revitalisasi angkutan umum. Dan bus-bus Metro Mini yang lama akan dihitamkan setelah menyelesaikan proses revitalisasi angkutan umum.

"Perhitungannya sudah jelas. Pembayaran akan dilakukan setiap bulan. Kami berharap seluruh angkutan umum mengikuti revitalisasi. Ini jelas menguntungkan, dan masyarakat dapat lebih mudah bermobilitas," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved