Kamis, 2 Oktober 2025

Sopir Metromini Gabung Transjakarta, Ahok: Umur 70 Juga Boleh

Mereka yang sudah tua dan tak punya ijazah tidak yakin bisa bergabung di Transjakarta

Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sejumlah deretan Metromini hasil dari razia disejumlah titik di Jakarta tersimpan di pool Rawa Buara, Jakarta Barat, Jumat (11/12/2015). Hampir ratusan metro mini yang tidak laik jalan disita dan ditampung ditempat ini. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Problema dilanda sopir Metromini yang busnya dikandangkan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI.

Mereka yang sudah tua dan tak punya ijazah tidak yakin bisa bergabung di Transjakarta seperti saran dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pria yang akrab disapa Ahok ini menyebutkan, siapa pun yang bisa mengandarai bus boleh saja bergabung ke PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta), asal tidak mengendarai bus ugal-ugalan.

Faktor umur, ujar Ahok, tidak menjadi masalah. Yang terpenting, kondisi kesehatannya masih memungkinkan untuk mengendarai bus.

Selain itu, ijazah juga tidak menjadi syarat utama kualifikasi untuk bergabung di Transjakarta.

"Saya sudah bilang, enggak ada syarat ijazah. Kalau umur 60-70 tahun, tapi masih gagah, kenapa enggak boleh? Kamu umur 40 kalau sudah loyo juga ditinggal orang, betul enggak?" ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Sebelumnya, Ahok menyarankan sopir metromini agar bergabung ke operator Transjakarta, seperti Kopami atau Kopaja.

Sopir akan digaji dua setengah kali Upah Minimum Provinsi (UMP) atau berkisar Rp 7,5 juta bila mengandarai bus single.

Sedangkan untuk sopir yang mengendarai bus gandeng akan digaji tiga kali UMP atau berkisar Rp 9 juta.

Sementara itu, diberitakan Kompas.com, seorang sopir metromini Sihombing (46) mengaku apatis dengan tawaran Ahok. Dirinya tak yakin metromini dapat bergabung ke Transjakarta.

Para sopir metromini, ujar Sihombing, tidak mungkin bisa lolos direkrut masuk ke Transjakarta.

Hal itu dilatarbelakangi beberapa faktor, yakni usia dan bekal pendidikan sekolah.

"Itu cuma lagu lama (diajak bergabung). Dari 100 sopir, mungkin cuma 1 orang yang dipakai. Apalagi citra sopir metromini sudah bobrok begini, pasti mereka merekrut dari yang lain," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved