Sopir Metromini Mogok
'Saya Bingung, Naik Angkutan Lain Sampainya Lama, Naik Ojek Mahal'
Hal ini membuat para pengguna jasa angkutan umum bus oranye itu pun menjadi kebingungan.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sopir metromini di Kawasan Jakarta Utara turut melakukan aksi mogok narik massal, Senin (21/12/2015). Hal ini membuat para pengguna jasa angkutan umum bus oranye itu pun menjadi kebingungan.
"Saya mau berangkat ke Semper pak, mau ke rumah orangtua saya. Ini saya mau naik metromininya justru dilarang naik sama pak sopirnya. Pada gak narik kenapa sih? Saya bingung. Kalau naik angkutan lain, lama nyampenya. Naik ojek pasti mahal," ungkap Muriyati, warga di Kawasan Tanjung Priok, saat diwawancarai di Terminal Tanjung Priok.
Muriyati mengatakan, dirinya naik metromini ke arah Kawasan Plumpang Semper lantaran ingin menjenguk orangtuanya tengah sakit. Ia semakin kebingungan, suaminya yang bekerja di Kawasan Cilincing pun tak bisa mengantarkan wanita yang memiliki dua anak ini.
"Suami saya kan kerja pak. Jadi gak bisa nganter. Lagi lokasi kerjanya jauh, karena di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing. Mau naik apa saya juga bingung angkutan umumnya apa. Jarang naik angkutan umum soalnya. Terpaksa saya pilih ojek mau gak mau," papar wanita berjilbab putih ini.
Tak hanya Muriyati, Wahyu (25), warga Ciracas, Jakarta Timur tak tahu kalau sopir-sopir metromini se-DKI Jakarta melakukan aksi mogok narik. Ia malahan terpaksa menggunakan taksi, untuk menuju ke kawasan Cilincing.
"Saya memang pastinya ke terminal Tanjung Priok kalau mau naik metromini. Nah, sementara saya baru tau banget nih kalau mereka (Sopir Metromini) pada mogok. Haha.. Pusing juga. Kalau naik metromini murah mas, Rp 4000-Rp 6000'an lah ongkosnya. Ya kalau taksi, bisa empat kali lipatnya. Masalahnya naik angkutan umum yang lain saya gak tahu," ungkapnya. (Panji Baskhara Ramadhan)
