Ahok Merasa 'Dipermainkan' Persoalan Bantargebang
Pengadangan truk-truk sampah milik DKI disebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai aksi premanisme.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengadangan truk-truk sampah milik DKI disebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai aksi premanisme.
Dia menyebut ada yang 'mempermainkan' Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terkait hal itu.
"Saya sampaikan saja, siapapun yang memainkan DKI, saya orang yang sangat tahan hadapi kalian," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).
Ahok sebut pengadangan truk sampah DKI di Cileungsi yang menyebabkan sampah DKI tidak bisa dibuang ke Bantargebang, "Tidak masalah," ucapnya.
Pemprov DKI, kata Ahok, sedang mencari tempat alternatif untuk dapat membuang sampah. Ada seorang pemilik tanah di Bogor yang menawarkan lahan 50 hektar.
"Kita tinggal cari tempat. Ada satu yang nawarin. Pak Haji di Bogor yang sudah masuk wilayah Bogor. Ada 50 hektar," ucap Mantan Bupati Belitung Timur ini.
Tapi, lanjut Ahok, yang menjadi masalah bukanlah tidak adanya lahan untuk pembuangan sampah. Melainkan, bila ada oknum yang mengadang truk tapi dibiarkan, berarti pemerintah kalah dengan premanisme, "Negara enggak boleh kalah dengan premanisme," imbuhnya.
Ahok tidak mau berprasangka buruk tentang adanya mafia 'sampah'. Namun dirinya mempertanyakan, kenapa kasus-kasus pengadangan truk kerap kali muncul saat Pemprov DKI ingin memutus kontrak dengan pihak pengelola Bantargebang.
Ahok telah melaporkan ke pihak kepolisian persoal masalah itu. Pemprov DKI dalam hal ini Dinas Kebersihan telah diinstruksikan Ahok untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Sebelumnya pengadangan 200 truk sampah Jakarta dilakukan warga di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor Timur pada Senin (2/10/2015) pagi.
Pengadangan itu mengakibatkan 6.500 ton sampah terbengkalai. Pengadangan dilakukan warga untuk menuntut 'uang bau' kepada Pemprov DKI atas truk-truk sampah yang melintas di jalan tersebut.