Jumat, 3 Oktober 2025

Ledakan di Alam Sutera

Alami Luka Derajat Satu, Dokter Mengira Fian Korban Petasan

Kepada Romadhoni, Fian mengaku terkena ledakan yang berasal dari tempat sampah di dekat kakinya.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tim Gegana Polri meninggalkan lokasi ledakan bom usai melakukan olah tkp di Mall Alam Sutera, Tangerang, Rabu (28/10/2015). Sebuah paket yang diduga bom meledak di pusat perbelanjaan tersebut pada pukul 12.30 WIB yang mengakibatkan 1 orang mengalami luka-luka. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

Lim menggambarkan, toilet pria di dekat kantin berada pada salah satu sudut dan menghadap ke jalan raya. Di toilet itu terdapat dua bilik WC, lima urinoir, dan dua westafel. Pada setiap bilik, terdapat tempat sampah berbahan logam, berwarna perak, dan penampang atasnya berbentuk oval. Menurutnya, toilet pria terpisah dari toilet perempuan.

Lim menduga bom diletakkan di tempat sampah.

"Saya sih menduganya (bom) ditaruh di tempat sampah, soalnya yang paling hancur adalah tempat sampah, hancur sampai ukurannya sebesar ini," ujar Lim sambil menunjukkan tiga jari tangan kanan yang dirapatkan.

Saat Lim masuk toilet, dia melihat Fian atau Toke sedang ditolong rekannya, Azis.

"Saya tanya, Toke, kamu kenapa? Dia jawab, tidak tahu, Lim. Cuma kaki saya bengkak semua," ujar Lim menirukan jawaban Fian.

Lim melihat pergelangan kaki Fian bengkak dan kulitnya berwarna merah. Bahkan, ada darah pada salah satu kaki korban. Lim juga melihat wajah Fian yang menahan sakit.

"Ia menahan sakit namun masih bisa berbicara sebelum dibawa ke rumah sakit," katanya.

Tini (19), pegawai kantin Pan Work mengatakan, ledakan itu terjadi saat sejumlah kantin mulai menerima pengunjung karena memang sudah memasuki waktu istirahat siang.

Saat terjadi ledakan, Tini sedang mengantar mi instan rebus ke seorang pelanggan. Saat makanan sampai di meja pelanggan, tiba-tiba terjadi ledakan. Sontak para pegawai kantin dan pengunjung pun berhamburan keluar.

"Telinga saya sampai berdenging saking kerasnya," ujar perempuan asal Banyumas tersebut.

Tini mengaku tidak ikut lari keluar karena ia mersa pusing akibat ledakan tersebut. Tini hanya mematung sambil melihat sejumlah orang masuk ke dalam toilet pria yang berjarak sekitar 10 meter dari tempatnya berdiri.

Tidak berselang lama, Tini melihat Fian dipapah Azis, sesama karyawan Borneo. Saat dipapah, Rian yang mengenakan kaus warna merah hitam serta celana jins pendek menunduk dan meringis seperti menahan sakit.

"Kakinya keluar darah saat dipapah keluar oleh Azis," tuturnya.

Tini menjelaskan, di lantai LG terdapat 10 kantin. Rata-rata mulai buka pukul 09.00 WIB namun para pengunjung baru berdatangan mulai pukul 12.00 WIB atau saat jam istirhat.

Menurut Tini, ledakan pada Rabu siang tidak menyebabkan barang-barang di kantin rusak. Kaca jendela pun tidak ada yang pecah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved