Calon Penumpang Pesawat: 'Rasanya Seperti Pengungsi'

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rasanya kesal, sedih, ingin marah. Itu yang dirasakan oleh Asep Kurniawan Cakraputra. Seharusnya ia menumpang pesawat jam 11.00 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Kendari. Apa daya, hingga saat ini belum ada kejelasan kapan pesawat yang ia naiki akan berangkat.

"Saya nunggu 7 jam, perasaan campur aduk, kesel. Punggung, pinggang, pinggul, pantat berasa panas dan mau patah," ucap Cakra, memelas.

Pesawat delay gara-gara kebakaran yang terjadi di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, tepatnya di JW Lounge. Kebakaran ini menyebabkan 80 penerbangan maskapai Garuda Indonesia mengalami keterlambatan penerbangan (delay).

Meski begitu, Cakra mengaku tak mau mengumbar kemarahan karena sedang berpuasa. Ia menghibur diri dengan berandai-andai bisa berbuka dengan nasi padang, rendang dan dendeng balado, es teh manis, kolak dan sop buah.

Menjelang maghrib, petugas sudah membagikan makan besar dan kue. Namun karena puasa, menurut Cakra, yang langsung menyantap hanya yang non muslim dan anak-anak. Pembagian makanan dan kue pun diwarnai aksi saling berebut. "Rasanya seperti pengungsi," ucapnya.

Lain lagi yang dilakukan oleh Dhira Gulista. Selama tujuh jam menunggu kepastian, Dhira menghabiskan waktu dengan berbaring di lantai bersama para calon penumpang lainnya.

"Sakit rasanya kayaak digantungin. Di-PHP-in katanya pesawat sudah ada lagi prepare, tapi belum pasti boarding jam berapa. Meremin mata, bangun kesel, merem lagi, masih belum ada kabar..," ungkap Dhira. Informasi dari petugas, kemungkinan pesawat akan berangkat jam 9 malam atau bisa jadi dibatalkan. (Hendra Gunawan)