Ahok: Sengaja Saya Menakuti pada Bulan Puasa, karena Bapak Ibu Tidak Boleh Marah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri acara buka bersama di Balai Kota Administrasi Jakarta Pusat dalam rangka safari ramadhan.

Pada kesempatan perdana safari ramadhan pria yang akrab disapa Ahok memberikan sambutan singkat.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dihadapan para pegawai Kota Administrasi Jakarta Pusat serta tokoh masyarakat yang hadir.

Ahok menekankan arti penting puasa ramadhan. Menurutnya di bulan ramadhan harus bisa menahan diri.

"Seluruh karyawan DKI harus bisa menahan diri, tidak belanja barang mewah, jalan-jalan ke luar negeri. Belajar menahan diri, itu intinya tidak ada yang lain," ungkap Ahok di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015).

Mengenakan batik coklat lengat panjang, Ahok meminta maaf bila dirinya akan bersikap agak kasar dengan menghilang Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) bila di sebuah unit ada yang tidak jujur dalam mengisi format isian TKD.

"Bila atasannya tahu kemudian menutup-nutupi maka seluruhnya akan kami hilangkan TKD-nya. Ini karena TKD hak prerogratifnya gubernur," ungkapnya.

Bila banyak yang dihilangkan TKD-nya, Ahok mengaku dirinya bisa menghemat kembali anggaran Rp 6 triliun.

Pada kesempatan tersebut, Ahok pun mengancam para PNS yang 'nakal' ke bagian diklat untuk kembali didik dan dilatih kembali sampai merasa siap untuk kembali bekerja di tempat yang ingin diisinya.

"Sengaja saya menakuti seperti ini pada bulan puasa, karena bulan puasa bapak ibu tidak boleh marah," katanya.