Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi: Kasus Tenggelamnya Akseyna di Danau UI Tetap Dilanjutkan

Tetapi, ada luka fisik di wajah yang bersangkutan. Ini terbukti dari adanya luka lebam di wajah

Penulis: Glery Lazuardi
klikdepok
Akseyna Ahad Dori semasa hidup 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, mengatakan Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) meninggal dunia secara tidak wajar.

Dia menjelaskan, dari hasil gelar ulang perkara Polresta Depok dibantu Polda Metro Jaya didapatkan fakta pria yang disapa Ace itu meninggal dunia bukan karena bunuh diri.

Tetapi, ada luka fisik di wajah yang bersangkutan. Ini terbukti dari adanya luka lebam di wajah.

Fakta tersebut membuat pengungkapan kasus tenggelamnya Akseyna hingga tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, tetap dilanjutkan atau tidak ada Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

"Kalau bunuh diri kasusnya di close alias SP3. Sampai saat ini tidak ada SP3," ujar Kombes Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/5/2015).

Dia menegaskan, kasus meninggal dunia Akseyna tersebut dibuka ulang. Pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan dilanjutkan penyidikan untuk membuat terang suatu perkara.

Meskipun Akseyna diindikasikan meninggal dunia bukan karena bunuh diri, namun kata Krishna, pihaknya tidak dapat berasumsi siapa tersangka pembunuhan tersebut tanpa ada hasil investigasi yang mendalam.

"Nanti apa betul terjadi tindak pidana, kami akan menlakukan langkah-langkah dalam rangka mencari tersangka," kata dia.

Selama melakukan penyelidikan kasus tersebut, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi.

Selain itu, aparat kepolisian saat ini sedang menunggu detail tulisan tangan pada surat wasiat yang ditemukan di kamar kos korban.

Kemudian, berupaya mencari alasan Akseyna menenggelamkan diri dengan cara menaruh sejumlah batu di dalam tas gendong. Sebab, kata Krishna, ini dapat digunakan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Kalau dia bunuh diri pakai batu, misalnya menaruh di badan. Bunuh diri itu matinya beda antara bunuh diri tenggelam sama orang mati jatuh dari atas. Kalau, dia pakai batu kalau bunuh diri dia bisa berontak. Kalau masuknya ke air tidak sadar batu itu menenggelamkan dia," ujarnya.

Krishna menambahkan pihaknya melakukan langkah-langkah untuk mengungkap kasus tersebut. Yaitu, meliputi motif pembunuhan, alibi keterangan saksi, dan mencari bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP).

"Alibi mengurut konstruksi kronologis, ke mana saja yang bersangkutan, berhubungan dengan siapa saja dan apa saja hubungannya. Kalau motif, kita melihat ketika bersangkutan berhubungan dengan siapa, temannya, keluarganya, semua di explore. Motifnya macam-macam ada dendam, sakit hati, perampokan dan bunuh diri juga motif," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved