Polda Metro Jaya: Mahasiswa UI Akseyna Tidak Bunuh Diri
Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Biologi Universitas Indonesia yang tewas di Danau Kenanga UI bukan bunuh diri.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlahan namun pasti peristiwa tewasnya Akseyna Ahad Dori (18) di danau Kenanga Universitas Indonesia pada Kamis 26 Maret 2015 mulai terungkap.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan, Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Biologi Universitas Indonesia yang tewas di Danau Kenanga UI bukan bunuh diri.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh M. Iqbal setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar perkara dan memeriksa alat-alat bukti yang dikumpulkan.
"Dari hasil tersebut dapat kesimpulan Akseyna tidak bunuh diri," ujar Iqbal kepada wartawan di Jakarta. Kamis (28/5/2015).
M. Iqbal mengatakan sampai saat ini, pihak Polda Metro Jaya yang membantu Polres Depok masih belum bisa mengidentifikasi pelaku yang diduga membunuh Akseyna.
Penyidik masih melakukan pendalaman kasus tersebut. "Belum diidentifikasi siapa pelaku, nanti kita kasih tau, pelan-pelan," ujar Iqbal.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti mengungkapkan beberapa hal yang membuat tewasnya Akseyna bukan peristiwa bunuh diri.
Dia menjelaskan, yang pertama surat wasiat ada indikasi tulisan itu bukan identik tulisan korban. Kemudian, yang kedua, dia bunuh diri mengikatkan diri di tas.
"Kalau dia bunuh diri, masih punya peluang melepaskan membuang batunya. Jadi kemungkinan sudah tewas dulu baru ditenggelamkan. Kalau, dia masih hidup kan masih bisa melepaskan," tuturnya.
Namun, kata Krishna, indikasi ini harus diselidiki terlebih dahulu dan nanti pihaknya akan mempelajari motif sama alibi alibi para saksi.
Alibi itu meliputi Akseyna bergaul sama siapa, hubungan dengan siapa, dan pada saat terakhir bagaimana.
"Hal itu nanti diungkap, kemarin kan penyidikan awal menduga bunuh diri abis itu ada statement korban bunuh diri," ujar Krishna.
Krishna menambahkan penyidik tinggal memproses kasus ini dan pihaknya tidak ingin ada kesalahan dalam mempidanakan orang. Aparat kepolisian berhati-hati mengungkap kasus ini.
