Djarot Bukan Lawan Ahok di Pilkada DKI 2017, Kalau Haji Lulung Masih Bisa
Apabila Ahok disandingkan dengan Djarot, koresponden lebih memilih Ahok dengan angka 48,2 persen, sementara Djarot 24,4 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Managing Director Cyrus Network Eko David Alfianto menilai Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bukan lawan yang imbang jika berhadapan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama apabila Djarot maju dalam Pemilukada DKI tahun 2017 mendatang.
"Sebenarnya Ahok dengan Djarot kan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur. Kalaupun nanti misalkan dalam Pilkada Gubernur DKI mereka tak lagi berpasangan, Djarot ini bukan ancaman berarti buat Ahok. Enggak imbanglah kalau mereka tarung, tidak seperti tarung Floyd Mayweather sama Manny Pacquiao," ujar Eko dalam Diskusi yang digelar di Restoran D'Consulat, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Dalam hasil survei yang dipaparkan oleh Eko, popularitas Djarot saat ini berada di urutan ketujuh, dengan angka 46,2 persen.
Nama Djarot kalah populer dari Ahok di urutan pertama dengan angka 96,6 persen, disusul Tri Rismaharini 74,5 persen, Ridwan Kamil 73 persen.
Kemudian Menteri KKP Susi Pudjiastuti 67,9 persen, Abraham Lunggana atau Haji Lulung 64 persen dan Nachrowi Ramli 48,3 persen.
Terkait kesukaan warga DKI terhadap sosok-sosok di atas, nama Djarot kembali di urutan ketujuh dengan angka 31,4 persen.
Untuk elektabilitas, Djarot berada di posisi keenam dengan angka 3,1 persen, sementara Ahok di posisi pertama dengan angka 3,5 persen, diikuti Ridwan Kamil 14,8 persen, Tri Rismaharini 13,8 persen, Nachrowi Ramli 9,1 persen, dan Haji Lulung 6,6 persen.
Apabila Ahok disandingkan dengan Djarot, koresponden lebih memilih Ahok dengan angka 48,2 persen, sementara Djarot 24,4 persen.
Sementara yang ragu hanya 18,9 persen dan yang tidak menjawab 8,5 persen.