Teman Satu Kos Menduga Ada yang Iri dengan Kepintaran Akseyna
Rosdiana mengaku, dia meragukan jika surat wasiat yang ditemukan adalah asli tulisan tangan Ace.
Laporan Wartawan WARTA KOTA, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, Depok - Polisi menyebutkan mahasiswa ditemukan mengambang di Danau Kenanga, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, diketahui tewas bunuh diri.
BACA: Jenazah di Danau UI Diduga karena Bunuh Diri
Namun, penyebab kematian tersebut diragukan oleh Rosdiana (18), yang merupakan teman satu rumah kos korban Akseyna Ahad Dori (18).
Rosdiana mengaku sangat tak yakin bahwa Ace--sapaan Akseyna-- yang merupakan mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI itu, yewas karena bunuh diri.
Bukan tanpa alasan. Pasalnya, Ace merupakan sosok yang sangat taat beragama. Bahkan, Ace pun aktif di kepengurusan masjid.
Menurut Rosdiana tidak ada yang aneh dari perilaku Ace, di saat-saat terakhir ia masih terlihat di rumah kosnya.
"Dia memang orangnya pendiam, tapi tidak tertutup. Kalau diajak bicara dia ramah kok, dan bisa terbuka juga," kata Rosdiana.
Karenanya, Rosdiana berharap polisi melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk memastikan apakah Ace tewas bunuh diri atau dibunuh.
Selain itu, dengan sejumlah alasan, Rosdiana mengaku, dia meragukan jika surat wasiat yang ditemukan adalah asli tulisan tangan Ace.
Apalagi, kata Rosdiana, surat itu dijadikan dasar polisi bahwa Akseyna ini bunuh diri.
BACA: Mahasiswa Tewas di Danau UI Sampaikan Mohon Maaf di Secarik Kertas
"Supaya polisi lebih detail lagi aja menyelidiki kasusnya. Soalnya jangan hanya berdasar sama surat saja. Apalagi surat itu bukan ditemukan polisi di kamar Ace, tetapi dapat dari teman Ace," ujar Rosdiana.
Dari semua keraguan yang ada serta penyelidikan polisi, yang dianggapnya tidak transparan, Rosdiana menyatakan, cukup wajar jika ada asumsi yang menyebutkan dan menduga kalau sahabatnya yang sering dipanggil Ace dibunuh dengan cara ditenggelamkan di Danau Kenanga UI.
Apalagi, kata dia, saat ditemukan, jenasah Ace masih mengenakan tas ransel di punggungnya yang berisi batu pemberat.
"Khawatirnya sih, dia memang dibunuh. Mungkin, penyebabnya karena Ace terlalu pinter dan dia memang pinter banget sih soal Biologi,' katanya.
Lalu, kata dia, diduga ada rekannya yang iri. "Akhirnya, ada yang iri, sehingga berbuat jahat sama dia," kata mahasiswi semester II Ilmu Keperawatan UI itu, saat ditemui Warta Kota, di rumah kos Wisma Widya, di Gang Usman, Kukusan, Beji, Depok, Selasa (7/4/2015).
Namun demikian, kata Rosdiana, dugaan Ace dibunuh juga tidak disertai bukti-bukti yang jelas.
"Itu asumsi-asumsi yang ada dan memang belum bisa dibuktikan," katanya.
Rosdiana mengatakan, dengan pemahaman agama yang baik jika dilihat dari kesehariannya yang agamis dan aktif di kegiatan masjid, ia sangat tak yakin dan tak percaya jika Ace bunuh diri.
Hal senada dikatakan Juwita, mahasiswi Ilmu Budaya yang juga tinggal di rumah kos Wisma Widya, Selasa (7/4/2015).
Juwita mengaku tidak percaya jika Ace melakukan bunuh diri.
"Dia anak pecinta alam dan aktif di masjid. Memang Ace pendiam, tapi saya kurang yakin kalau dia bunuh diri," tutur Juwita.
Menurut Juwita yang merupakan mahasiswa asal Karawang itu, Ace memang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar jika di rumah kos.
"Kalau keluar palingan kuliah atau salat jamaah di masjid," katanya.
Ia menuturkan karena sikap pendiamnya, Aca cukup jarang bertegur sapa dengannya.