Suami dan Putrinya Tewas Tertabrak Kereta, Rosulaini Teriak Histeris Hingga Pingsan
Sejumlah kerabat tampak berusaha memenangkan Rosulaini yang masih menangis lantaran ditinggal suami dan anak perempuannya.
Editor:
Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah Ahmad Junaidi (33) dan Nurul Komariah (7), warga yang tewas dalam kecelakaan di perlintasan kereta api Rawa Buaya, Jakarta Barat, Rabu (18/3/2015) disambut tangis keluarga.
Bahkan, seorang wanita yang mengenakan jilbab merah jambu sempat jatuh pingsan saat kedua korban tiba di rumah duka, Jalan Tanah Koja RT 7 RW 2 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng.
Belakangan diketahui, wanita yang bernama Rosulaini adalah istri sekaligus ibu dari korban kecelakaan kereta api Rawa Buaya. Beberapa tetangga pun langsung membopong Rosulaini ke dalam rumah.
Sejumlah kerabat tampak berusaha memenangkan Rosulaini yang masih menangis lantaran ditinggal suami dan anak perempuannya. "Allahuakbar.. Ya Allah, Ya Allah," teriak Rosulaini setelah sadarkan diri.
Ahmad Junaedi dan Nurul Komariah menjadi korban tewas dalam peristiwa kecelakaan tersebut. Korban dalam perjalanan pulang setelah mengantar sudaranya ke Stasiun Rawa Buaya.
Nahas, ia menjadi korban kecelakaan di perlintasan kerta api Rawa Buaya. Keduanya langsung meninggal di tempat kejadian setelah terpental kereta sejauh 30 meter.
"Dia hendak pulang ke rumah. Korban mengendarai motor dengan kecepatan tinggi padahal kereta sudah mau lewat. Keduanya langsung meninggal karena kepalanya bocor," ujar salah satu petugas polisi, Iptu Suharsana.(Nur Azizah)