Kamis, 2 Oktober 2025

Ahok Gubernur DKI

Ahok Heran Kenapa Ciptakan APTB Bukan Perluas TransJakarta

Basuki Tjahaja Purnama mengaku heran kenapa Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebelumnya membuat kebijakan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB)

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sebuah bus angkutan perbatasan terintegrasi bus TransJakarta (APTB) menabrak portal jembatan rel kereta api di Jalan Matraman, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (19/11/2014). Beruntung kejadian tersebut tidak mengakibatkan kerusakan yang parah. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku heran kenapa Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebelumnya membuat kebijakan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) bukan melakukan perpanjangan jalur bus TransJakarta.

Untuk kembali menertibkan jalur Busway, pria yang akrab disapa Ahok tersebut sudah menawarkan kepada pihak pengusaha APTB bila busnya ingin masuk ke jalus Busway maka harus mengikuti aturan pembayaran rupiah per kilo meter agar tidak ada lagi angkutan perbatasan yang ngetem sembarangan.

"Kita temukan di lapangan, APTB itu suka ngetem-ngetem, suka ngambil penumpang seenaknya. Di lampu merah, di pojok. Jadi kadang-kadang ya itu, ini kan membuat macet. Terus dia pelan-pelan gitu. Nunggu dapat penumpang lebih banyak," ungkap Ahok di Balai Kota, Rabu (14/1/2015).

Ahok tidak ingin ada lagi bus yang mengetem untuk mencari penumpang sehingga menimbulkan kemacetan. Dingan sistem pembayaran rupiah per kilo meter, tidak akan lagi para sopir bus mengejar setoran karena sudah jelas dalam satu perjalannya akan mendapatkan uang berapa.

"Jadi kalau kamu mau gabung (APTB masuk dalam TransJakarta), ya jadi operator. Kan para pemain APTB itu operator TransJakarta juga sebenernya. Makanya saya heran, kenapa ciptain APTB? Bukannya perluas TransJakartanya," ujarya.

Ahok justru curiga ada oknum Dinas Perhubungan yang bermain supaya pengadaan bus bisa dijadikan proyek untuk menebalkan kantong pribadi.

"Itu saya nggak ngerti. Apa permainan oknum dalam, supaya Dishub Transjakarta beli bus sendiri, akhirnya korupsi begitu kan. Kita nggak tahu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved