Jembatan Gedung Arsip TIM Ambruk
Evakuasi Korban Reruntuhan Perpustakaan, Dua Petugas Terluka
Besi-besi panjang untuk penyangga beton agak sulit dipindahkan sehingga petugas harus menggunakan alat las untuk memotongnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 75 personel Pemadam Kebakaran bersama Badan Penanggulangan Daerah dan pekerja bangunan masih memindahkan puing-puing jembatan bangunan gedung perpustakaan dan arsip Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Terpantau mereka bekerja sama memindahkan besi-besi serta beton yang mulai mengering dari lokasi reruntuhan untuk mencari dua korban yang kabarnya masih berada di bawah reruntuhan.
Besi-besi panjang untuk penyangga beton agak sulit dipindahkan sehingga petugas harus menggunakan alat las untuk memotongnya.
Sekitar pukul 15.00 WIB ditemukan kembali sesosok jenazah di balik puing-pung beton bangunan yang rubuh. Namun evakuasi berjalan lama karena posisi korban terjepit beton dan besi-besi.
Kemudian alat berat pun digunakan untuk mengangkat beton yang menimpa jenazah tersebut.
Tetapi ternyata saat proses pengangkatan beton justru tembok keras tersebut mengenai dua petugas evakusi yaitu Suprianto dan Bukhori.
Kedua orang tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo karena mengalami luka yang diduga patah tulang.
Bangunan Gedung Arsip Perpustakaan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ambruk dan menimpa pekerja bangunannya.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat (31/10/2014) di Komplek Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Akibatnya sembilan orang pekerja bangunan menjadi korban, lima orang luka empat meninggal dunia.
Bangunan yang ambruk memang dalam proses pengerjaan dimana Gedung Perpustakaan 2 yang sedang dibangun akan dihubungkan dengan sebuah jembatan yang berukuran 8 x 12 meter. Jembatan tersebut lah yang ambruk dan menimpa pekerjanya.
Jembatan setinggi 9 meter tersebut ambruk saat dalam proses pengecoran. Pengocoran dilakukan mulai pukul 21.00 WIB dan ambruk sekitar pukul 06.00 WIB.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana yang jaraknya sekitar 100 meter pun langsung melakukan evakuasi dan berhasil mengevakuasi lima korban lukan dan dua korban meninggal dunia.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Subejo yang berada di lokasi kejadian memimpin proses evakuasi mengungkapkan berdasarkan informasi dari para pekerjanya masih ada dua korban lagi yang tertimbun reruntuhan.
"Kabarnya ada dua lagi, maka kita terus lakukan evakuasi dengan memindahkan materialnya. Kita harus bergerak cepat karena takut betonnya mengering sehingga lebih menyulitkan proses evakuasi," ungkap Subejo, Jumat (31/10/2014).
Dikatakannya, sebelumnya dua korban meninggal dunia berhasil dievakuasi sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
"Korban ditemukan dalam kondisi telungkup. Terlihat dari ekspresinya kelihatan korban terlebih dahulum menahan sakit sebelum meninggal," ungkap Subejo.
Lima korban luka lainnya, dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang sementara tiga korban lainnya dalam perawatan di Rumah Sakit PGI Cikini. "Tadi mandornya mengalaman patah tulanh di bagian kaki," ucapnya.