Terobsesi Jadi Anggota TNI, Jhon Menyamar TNI Gadungan, Digebukin Massa
"Saya berani sumpah. Saya cuman termotivasi ingin jadi anggota TNI. Berhubung mata saya minus, saya gak lulus test," kata Jhon.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mesak Jhon (21) warga di Jalan Berland, Matraman, Jakarta Timur ini tertunduk malu di Mapolsek Senen, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014). Diketahui, TNI gadungan di bogem puluhan warga dan digiring ke kantor polisi, lantaran diduga dirinya anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) gadungan.
Pria berbadan bongsor ini tertunduk malu, saat ditanyai beberapa awak media di Mapolsek Senen. Ia yang mengenakan celana dinas TNI dan mengenakan baju polo shirt biru itu, menuturkan dirinya hanyalah orang biasa, dan membenarkan dirinya bukanlah anggota TNI.
Mesak Jhon bercerita tentang keberadaannya yang kini hinggap di kantor polisi. Sekitar pukul 12.00 WIB, dirinya ke Pasar Kembang Sepatu, untuk membeli celana training warna oranye kemerah-merahan yang seharga Rp 70.000.
Bahkan, pria berambut cepak ini mengakui juga dirinya tak berpakaian lengkap ala TNI. Saat itulah, dirinya bertemu dengan 3 oknum dari kesatuan Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL).
"Saya udah lama ngincer celana ini mas. Lokasi saya beli celana ini, emang gak jauh dari toko perlengkapan tentara," ucap Mesak Jhon malu-malu.
Mesak Jhon melanjutkan, dia berani sumpah, dirinya warga biasa. Bukan anggota TNI.
"Saya cuma mau beli celana! Tidak malak warga, enggak melakukan tindak kriminalitas. Saya berani bersumpah sekarang di atas Al-Kitab!" kata Mesak Jhon.
Diktehaui, dirinya saat itu membeli celana training di Kembang Sepatu, tepatnya di Pasar Senen Jaya, Jalan Senen Raya, Senen, Jakarta Pusat. Tiba-tiba, ia bertemu dengan 3 anggota dari kesatuan Pomal.
"Saya ga bilang apa-apa kok pas ketemu mereka. Katanya saya gak hormat pas bertatapan.
Salah satu dari mereka, kesel kali karena saya gak hormat. Eh, pipi kanan saya dipukul. Warga jadi ikut-ikutan, saya dituding TNI gadungan," kata Mesak Jhon lirih.
Jhon yang saat itu membawa tas, salah seorang anggota kepolisian di Mapolsek Senen menuturkan, di dalam tasnya didapati seragam dinas TNI dan topi ala TNI. Maka dari itu, ketika diperiksa salah seorang oknum yang membawanya ke Mapolsek Senen, mencurigai pria tersebut.
"Ya ngapain bawa seragam TNI ke Senen. Mau ngaku-ngaku TNI kamu ya? Mau malak warga kamu? Jangan main-main kamu ya," ucap salah seorang anggota kepolisian di Mapolsek Senen.
Bahkan, Jhon langsung mengaku ke awak media bahwa dirinya sejak kecil termotivasi ingin menjadi TNI. Pupus, dirinya malah terjerembab ke kantor Polisi.
"Saya berani sumpah. Saya cuman termotivasi ingin jadi anggota TNI. Berhubung mata saya minus, saya gak lulus test. Soal saya punya seragam TNI, kan saya cuman mengoleksi saja mbak, mas. Saya gak bohong. Saya bukan penjahat," kata Jhon memohon-mohon.
Kondisi Jhon saat itu, terlihat pipi kanannya bengkak akibat bogeman warga dan salah seorang anggota Pomal tersebut. Saat di lokasi kejadian, pria ini juga mengaku mengenakan sepatu PDL tentara dan topi tentara berpangkat Sertu Saat bertemu dengan para oknum TNI asli.
"Saya gak ngerti, kenapa saya dipukuli. Saya sudah bilang ke mereka anggota-anggota TNI itu. Saya sampai bersumpah-sumpah tetep gak dipercaya sayanya," kata pria yang mengaku bekerja di Kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) Cakung, Jakarta Timur ini.
Menurut Kapolsek Senen, Kompol Kartono, dicurigai Jhon mengaku-ngaku dirinya ke warga sekitar adalah anggota TNI. Bahkan, kerap dirinya menyambangi Kawasan Pasar Senen.
"Salah satu oknum yang menangkapnya, mengakui beberapa warga yang turut membekuknya Jhon sering sambangi Kawasan Pasar Senen, dalam posisi pakaian lengkap," ujar Kartono saat dihubungi.
Hingga kini, papar Kartono masih belum diketahui pria tersebut yang memiliki name tag 'John Billy' ini pernah menyalahgunakan pakaian seragam TNI miliknya tersebut. Namun, pihak kepolisian masih memeriksa Jhon.
"Ya kita dalami dulu saja pria lulusan SMA ini," kata Kartono. (Panji Baskhara Ramadhan)