Selasa, 30 September 2025

Serangan Monyet Liar

Tembak! Monyet yang Meresahkan Warga

Febya mengatakan, kera ekor panjang sendiri sebetulnya merupakan primata dilindungi karena proses reproduksi yang terbilang lambat

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Mengomentari banyaknya korban serangan kera ekor panjang di Desa Taban dan Ancol Pasir Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang, dr. Febya Satyaningsih mengatakan bahwa kasus ini perlu ditindak cepat.

"Jika memang harus ditembak untuk keselamatan warga, saya mendukung. Bagaimanapun keselamatan warga harus tetap diutamakan. Tapi sebaiknya pihak yang sudah profesional yang melakukannya. Jangan malah mencederai si monyet," ujar Febya.

Namun, menurut Febya, menembak kawanan monyet tidak akan menyelesaikan masalah. "Kalau untuk pencegahan jangka pendek memang bisa. Tapi tidak bisa untuk seterusnya. Masalah ekosistem di dalam hutan tetap harus ditelusuri," kata Febya.

Febya mengatakan, kera ekor panjang sendiri sebetulnya merupakan primata dilindungi karena proses reproduksi yang terbilang lambat. "Satu kera betina hanya bisa melahirkan seekor bayi. Mengandung selama 9 bulan, menyusui 6 bulan. Selama tenggat waktu itu, kera betina tidak bisa kawin dengan pejantan," katanya. (Banu Adikara)

Sumber: Warta Kota
Tags
monyet
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved