Kamis, 2 Oktober 2025

Bocah Disodomi

Bocah 3,5 tahun Trauma Setiap Dengar Kata Sekolah

Kuasa Hukum keluarga korban Muhammad Yahya Rasyid menuturkan atas kejadian itu, L kini mengalami trauma.

Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bocah 3,5 tahun berinisial L, murid PAUD di Sekolah St Monica Sunter, Jakarta Utara menjadi korban kekerasan seksual dari guru tarinya, Miss S.

Atas kejadian yang menimpa putranya itu, ibu korban berinisial B melaporkan sang guru tari ke Polda Metro Jaya, Selasa (13/5/2014).

Kuasa Hukum keluarga korban Muhammad Yahya Rasyid menuturkan atas kejadian itu, L kini mengalami trauma.

"L kini trauma. Mendengar kata "sekolah" dia langsung nangis. Keluarga sudah memindahkannya ke sekolah baru, tapi korban tidak mau sekolah," kata Yahya.

Yahya dan keluarga L berharap laporan polisi yang dibuatnya direspon cepat oleh kepolisian dan segera menangkap serta memproses hukum Miss S.

Selain mendesak menangkap Miss S, keluarga juga meminta polisi mengungkap motif dibalik kekerasan seksual tersebut. Pasalnya Miss S yang diduga pelaku merupakan seorang perempuan.

"Klien saya bayar setiap bulan bayar Rp 2 juta. Ini tergolong mahal untuk kelas Paud. Dengan bayar mahal bisa merasa aman dan nyaman. Tapi malah seperti ini," kata Yahya.

Yahya juga menambahkan selama di sekolah tersebut, baik orang tua maupun pengasuhnya tidak diperkenankan masuk dan melihat kegiatan yang dilakukan murid-murid PAUD. Pihak sekolah beralasan, demi membentuk kemandirian anak.

Untuk diketahui, pada sang ibunda (B), L mengaku sang guru tari berinisial Miss S kerap mencolok duburnya dengan tangan.

Kekerasan seksual yang diterima L terjadi saat L mengikuti ekstra kulikuler dance yang  dilaksanakan di sekolah itu.

"Jadi anak saya sering kesakitan kalau dibersihkan setelah buang air besar. Sekolahnya hanya tiga kali satu minggu, senin, rabu dan jumat. Kalau ekskulnya setiap hari selasa," ungkap B.

Setelah L mengeluh sakit, B lalu memeriksakan L ke RSCM dan ditemukan dubur L memang terluka akibat kekerasan benda tumpul.

"Perubahan anak saya sudah terjadi sejak enam bulan lalu. Dia mengeluh sakit, tapi saya masih menganggapnya biasa saja. Baru tiga bulan terakhir ini ada perubahan cukup drastis," terang B.

Dikatakan B, anaknya tidak mau memakai celana karena sakit dan tidak mau sekolah. Hingga akhirnya L bercerita mengenai apa yang dialaminya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved