Bocah Disodomi
Polisi Temui Kendala untuk Ungkap Korban Sodomi Lain di JIS
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengakui adanya beberapa kendala untuk mengungkap korban sodomi lain di JIS
Laporan Wartawan Wartakota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengakui adanya beberapa kendala untuk mengungkap korban sodomi lain di TK Jakarta Internasional School (JIS).
Padahal dari pengakuan 6 tersangka, selain AK (6) ada satu siswa lain yang juga menjadi korban sodomi para tersangka. Namun mereka mengaku tidak tahu dan tidak kenal dengan siswa korban sodomi tersebut.
"Korban lain ini masih terus dalam pendalaman. Jadi memang agak terkesan lambat, karena korban belum lapor secara formal," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/5/2014).
Padahal kata Rikwanto, pihaknya sudah menyampaikan akan jemput bola atau mendatangi korban dan keluarga dengan mencari tempat yang nyaman.
"Kami sudah berkali-kali mengatakan itu dan mengimbau agar orangtua bersedia membuat laporan dan kami yang akan jemput bola," ujarnya.
Selain itu, kata Rikwanto, rencana pihaknya untuk bertemu langsung dengan para orangtua siswa TK JIS belum juga bisa difasilitasi pihak JIS.
Pertemuan itu, kata Rikwanto, akan digunakan pihaknya untuk membujuk dan mengimbau para orangtua, supaya jangan takut melapor ke polisi jika memang dirasa ada sikap anak mereka yang janggal dan diduga menjadi korban kekerasan seksual.
"Alasan pihak JIS mereka harus melakukan koordinasi dulu dengan para orangtua murid memfasilitasi pertemuan itu," katanya.
Selain itu, kata Rikwanto, hambatan pengungkapan korban sodomi lain juga dikarenakan foto siswa TK JIS yang diberikan Kepsek JIS Timothy Carr hanyalah fotokopi dan tidak dilengkapi identitas. "Jadi fotonya susah dikenali dan tidak informatif," katanya.
Sebab foto itu akan ditunjukkan ke tersangka untuk mengenali siapa korban sodomi lain mereka, selain AK.
Karenanya penyidik akan meminta Kepsek JIS Tim Carr untuk membawa foto asli siswa serta identitasnya dalam pemeriksaan berikutnya.
"Namun kapan pemanggillannya belum ditentukan. Namun sudah kami susun rencana itu," ujarnya.
Rikwanto menambahkan kemungkinan, pemanggilan pada Timothy akan dilakukan minggu depan. Dan saat pemanggilan nanti, penyidik meminta Tim membawa foto asli siswa serta dokumen pendukung operasional TK JIS.