Wanita Tewas di Kamar Kos
Polisi Dalami Motif Pembunuhan Veni di Pademangan
Andri mengaku sudah memeriksa 15 saksi termasuk kedua orangtua korban yang datang dari Pontianak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan Veni Ryunaoki (18) di kamar kosnya di lantai satu Jalan Ampera IV, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara pada Jumat (11/4/2014) malam.
Kapolsek Pademangan, Kompol Andri Ananta Yusdhitra mengatakan pihaknya masih mendalami motif dugaan pembunuhan termasuk mencari pelakunya. Andri mengaku sudah memeriksa 15 saksi termasuk kedua orangtua korban yang datang dari Pontianak dan rekan-rekan korban.
"Kita juga sudah memeriksa seorang pria yang selama ini dekat dengan korban dan Inisialnya D (28)," kata Andri Ananta pada Senin (14/4/2014).
Andri melanjutkan, sebelum ditemukan tewas D sempat menyambangi kosan korban dengan maksud ingin bermain. Beberapa jam setelah D menyambangi kosan korban, para tetangganya sempat mendengar teriakan. Namun mereka hanya menegur dengan cara mengetuk pintunya.
"Kita sudah periksa D dan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), namun petunjuk tidak mengarah ke dia. Di sisi lain rentetan waktu kunjungan D dan teriakan korban juga tidak bersamaan," jelas Andri.
Menurut Andri, D merupakan mantan kekasih korban dan sebelumnya pernah menjalin tali kasih selama enam bulan. Namun pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab putusnya hubungan tersebut.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, polisi juga menyita kotak handphone, pakaian dalam, serta buku catatan harian milik korban. Isi dari buku diary tersebut merupakan curahan hati Veny dan diisi terakhir pada tahun 2011.
Meski demikian, lanjut Andri, dalam buku harian tersebut tidak ada petunjuk yang menyatakan korban pernah diintimidasi atau mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang lain. "Kita sudah baca buku catatan harian korban, tapi isinya hanya seputar pekerjaan dia saja," kata Andri.
Andri menjelaskan, pada Minggu (13/4) lalu korban sudah dikremasi di Rumah Krematorium Cilincing, Jakarta Utara. Sebelum dikremasi, penyidik juga telah mengecek jasad korban. Dari pemeriksaan itu, polisi menemukan luka lecet selayaknya cakaran di bagian leher.
"Korban tewas diduga kekurangan oksigen karena di bagian leher ada jeratan seperti cekikan dan luka lecet di lehernya," kata Andri. (Fitriandi Al Fajri)