Senin, 6 Oktober 2025

Warga Tolak Pembangunan Rusunawa Pasar Minggu

Pembanguanan Rusunawa Pasar Minggu yang diperuntukan sebagai tempat relokasi bagi warga yang bermukim dibantaran Sungai

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Ichwan Chasani

Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pembanguanan Rusunawa Pasar Minggu yang diperuntukan sebagai tempat relokasi bagi warga yang bermukim di bantaran Sungai Ciliwung Pejaten Timur, Pasar Minggu belum dapat diterima oleh sebagian warga dan pedagang Pasar Minggu saat ini.

Para warga mengaku keberatan karena tidak ada pengaruh positif bagi warga sekitar, tetapi akan menambah ramai dan semrawutnya kawasan Pasar Minggu. Penolakan tersebut seperti halnya yang diungkapkan oleh Wahyu (38) warga RT 07/01 Kelurahan Pasar Minggu, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dirinya secara langsung menolak adanya pembangunan rusun dua tower itu akan menambah ramai dan semrawut lingkungan permukimannya. Selain itu, dirinya pun berpendapat kalau pembangunan rusunawa tersebut akan kembali memicu permasalahan terkait keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali. Karena para PKL akan kembali tersingkir selama proses pembangunan dari lokasinya saat ini.

"Kalau dilihat sekarang saja sudah ramai nggak karuan, warga dari dulu memang sudah biasa sama suasana ramai, sampah, sama banyak pedagang yang semrawut. Nah, kalau dibangun lagi, saya nggak tahu lagi lingkungan sini kayak apa jadinya," jelasnya.
Dirinya meminta agar Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan bisa memberhatikan dampak sosial dan psikologis warga sekitar lokasi. Karena seperti yang ungkapkannya, semua yang merasakan adalah warga sekitar. Sementara itu, pedagang malam di area terminal dan gedung PD Pasar Minggu pun mengeluh karena dipastikan akan ikut tergusur selama proses pembangunan dilakukan.

"Lah kalau dibangun nanti gimana yang jualan disini, kita susah payah bertahan sampai akhirnya punya langganan ini nggak sebentar. Kalau dipindah lagi ya saya jelas nolak," tanya Savitri (34) pedagang sayuran malam di area Terminal Pasar Minggu.

Dirinya pun menyebutkan kalau usulan pemerintah terkait pembangunan Rusunawa sangat terburu-buru dan tidak memperhatikan aspek sosial sekitar lokasi pembangunan. Padahal dirinya sudah mau menurut dan tertib untuk berdagang di tempat berjualan baru sejak penertiban besar-besaran pada bulan Agustus 2013 lalu.

Warta Kota yang menyempatkan diri melihat sekitar lokasi yang telah ditetapkan sebagai area pembangunan rusunawa yakni area Terminal Pasar Minggu dan gedung Blok B Pasar Minggu, Rabu (5/3) pada pagi hari sekira pukul 06.00 WIB melihat kedua area tersebut dipenuhi para pedagang sayuran, ikan, daging maupun buah.

Puluhan lapak para pedagang yang merupakan pindahan PKL malam di sekitar kawasan Pasar Minggu itu terlihat menempati seluruh area jalan, pelataran Terminal hingga bagian dalam teras Gedung PD Pasar Jaya. Aktivitas jual beli yang semula terlihat sepi, sejak ditertibkan pada bulan Agustus 2013 lalu, kini sudah ramai dipenuhi pembeli dan pedagang sayur eceran.

Namun, menjelang siang atau sekira pukul 09.00 WIB, lapak-lapak tersebut kembali pada fungsinya semula yakni menjadi area parkir terminal. Pada lokasi tersebut Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI akan mendirikan sebuah rusun yang terdiri dari dua tower yang terintegrasi dengan Gedung Pasar, Terminal dan Stasiun Pasar Minggu.

Sumber: Warta Kota
Tags
Rusunawa
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved