Epi Suhendar Tak Sakit Jiwa Saat Aduk Usus Anaknya Pakai Pisau
Epi Suhendar, pembunuh anak kandung dan penusuk sang istri tak mengalami gangguan jiwa saat kejadian
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epi Suhendar (28), tersangka penusukan terhadap anak dan istrinya di Perum BCL Jl Arjuna X Blok B 35 No. 17, Kec Cikarang Utara, Kab. Bekasi, Senin (27/1/2014) pukul 03.00 WIB lalu sudah selesai menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan hasil pemeriksaan kejiwaan Epi Suhendar dalam keadaan sehat dan tidak terganggu kejiwaannya.
"Hasil pemeriksaan, kejiwaan dia sehat. Sementara untuk hasil tertulis kejiwaannya baru keluar hari Rabu (5/2/2014) nanti," tegas Rikwanto pada Tribunnews.com, Senin (3/2/2014).
Diutarakan Rikwanto, pemeriksaan psikologis dilakukan demi memperdalam motif pembunuhan berdarah yang dilakukan oleh tersangka Epi. Karena Epi tidak mengalami gangguan jiwa maka memang bisa dipastikan sesuai motif awal, Epi tega menusuk anaknya hingga tewas dan istrinya hingga luka berat lantaran stres dengan beban pekerjaannya dan takut dipecat serta banyaknya hutang yang harus dibayar.
"Kini Epi kembali menjalani penahanan di Polsek Cikarang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," kata Rikwanto.
Diketahui setelah membunuh anaknya dan melukai sang istri, Epi berusaha bunuh diri memakai pisau yang sama. Hanya saja, pisau yang ia gunakan tersebut tak mampu menembus dalam badan Epi lantaran kegemukan.
"Pelaku sempat mencoba mencoba bunuh diri dengan melukai dadanya menggunakan pisau. Tapi karena obesitas, pisau tak menembus badan," kata Rikwanto.
Aksi penusukan itu rupanya diketahui oleh saksi bernama Cecep, adik ipar pelaku. Pelaku berusaha mengejar. Cecep lari melalui lantai 2 dan keluar TKP melalui genteng. Gagal memburu Cecep, Epi akhirnya dibekuk warga yang sudah berkumpul lantaran kegaduhan di rumah itu. Baik Ihsan maupun Ai Cucun dibawa ke RS Anissa.
"Korbannya ada dua, Ihsan meninggal dunia. Sementara Ai Cucun masih mendapatkan perawatan. Pukul 05.00 WIB, pelaku dibawa ke Polsek Cikarang. Dari hasil olah TKP, penyidik menemukan potongan hati Ihsan. Dan dari keterangan saksi mereka melihat saat ditemukan posisi Ihsan sudah telungkup.
Dari keterangan saksi Andik, diketahui bahwa saat itu Ai Cucun mengira pelaku sedang mengaduk susu untuk anaknya, ternyata pelaku sedang menusuk-nusuk perut korban hingga usus anak korban terburai," kata Rikwanto.
Polisi kemudian membawa Epi ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan. Pemeriksaan psikologis dilakukan demi memperdalam motif pembunuhan
Dari lokasi kejadian, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa dua bilah pisau, potongan hati sepanjang 10 cm dan lebar 2 cm, sebuah karpet berukuran 2 m x 1,5 m warna ungu, ceceran darah, dan 1 buah bantal warna ungu. THERESIA FELISIANI/TRIBUNNEWS