Senin, 29 September 2025

Banjir Jakarta

Kekurangan Makanan, Ratusan Pengungsi Banjir Cuma Makan Sekali Sehari

Kurangnya bahan makanan terhadap warga Cipinang Melayu yang rumahnya terendam banjir kembali terulang

zoom-inlihat foto Kekurangan Makanan, Ratusan Pengungsi Banjir Cuma Makan Sekali Sehari
Budi Sam Law Malau
Banjir di Kelurahan Pinangranti, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (18/4/2013) pagi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurangnya bahan makanan terhadap warga Cipinang Melayu yang rumahnya terendam banjir pada Sabtu (18/1/2014) kemarin, kembali terjadi pada Minggu (19/1/2014) sore.

Muchtar Usman, Ketua RW 3, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mengatakan, untuk 947 KK atau 1657 warganya yang rumahnya terendam banjir hingga satu setengah meter, sampai Minggu sore ini, bantuan makanan yang mereka dapatkan cukup minim.

"Sedangkan dapur umum kami hanya bisa sediakan 150 bungkus nasi untuk makan siang saja," kata Muchtar kepada Warta Kota, Minggu (19/1/2014).

Sementara bantuan makanan dari PMI datang hanya untuk makan malam saja dan itupun hanya sebanyak 250 bungkus nasi saja.

"Jadi banyak warga kami yang hanya makan sekali untuk satu hari," katanya.

Menurut Muchtar, wajar banyak warganya yang teriak kelaparan dan bahkan tidak makan sama sekali baik yang berada di posko pengungsian atau yang bertahan di dalam rumah karena terjebak banjir.

"Mereka hanya makan cemilan saja. Kami utamakan makanan kepada anak-anak dan perempuan. Sisanya kami upayakan cari dan kalau beruntung ada bantuan dari warga sekitar," katanya.

Saat ini kata Muchtar dari 1657 warga RW 3 Kelurahan Cipinang Melayu yang terendam banjir, sebanyak 758 berada di dua posko pengungsian yang ia sediakan yakni di Kantor RW dan di masjid setempat. "Sisanya masih bertahan di rumah," ujarnya.

Menurutnya warga yang mengungsi ke posko kebanyakan karena kelaparan akibat bahan makanan di rumah mereka habis. "Namun mereka akhirnya kecewa juga karena makanan di posko juga habis," paparnya.

Muchtar mengaku warga merasa sangat dianaktirikan oleh pemerintah dalam pemberian bantuan banjir terutama makanan.

"Saya juga tak habis pikir, karena pemerintah lebih fokus di wilayah lain dan kami seperti berjuang sendiri," katanya.

Sedikitnya tiga ribuan rumah di 7 RW di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur terendam banjir akibat meluapnya Kali Sunter, Sabtu (18/1/2014).

Ketinggian air di wilayah ini antara 1 meter sampai 2 setengah meter. Muchtar (50) salah seorang warga mengatakan wilayahnya yang berada di sisi Kali Sunter atau di sebelah selatan aliran Kali Malang, sempat terendam banjir pada Selasa (14/1/2014) lalu.

Menurut Muchtar pada Sabtu sore belum ada bantuan makanan dan pakaian sama sekali yang diberikan pihak pemerintah daerah baik kelurahan, kecamatan maupun Sudin Sosial.

Padahal dapur umum mereka, cuma mampu memasak untuk 100 porsi makananan, dengan bahan makanan dari RW. Karenanya pada Sabtu, banyak warga baik yang di pengungsian atau yang bertahan di dalam rumah berteriak kelaparan karena belum mendapatkan bahan makanan.

"Warga sudah mulai teriak lapar. Sementara bahan makanan di posko sudah habis. Kami dahulukan untuk anak-anak dan balita serta perempuan. Sementara yang lain kami masih mengusahakan mendapatkan makanan untuk warga," kata Muchtar.

Hal ini kembali terjadi pada Minggu. Untuk itu, Muchtar mengeluhkan lambannya bantuan yang diberikan pemerintah ke warga di Cipinang Melayu.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan