Ahok : FITRA Beropini Seolah Jokowi Lebih Boros daripada Fauzi Bowo
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, kembali menilai negatif hasil kajian FITRA, tentang dana blusukan Gubernur Joko Widodo.
Laporan Ni Putu Dessy Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, kembali menilai negatif hasil kajian Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA), tentang dana blusukan Gubernur Joko Widodo.
Ahok, sapaan akrab Basuki, menilai FITRA tidak memahami seluk beluk dana operasional kepala daerah. Selain itu, FITRA cenderung ingin membangun opini buruk terhadap Jokowi.
Bahkan, Ahok menilai, FITRA sengaja membangun opini seolah-olah Jokowi lebih boros dari Fauzi Bowo.
"Itu yang tidak betul. Kalau dana operasional kepala daerah tinggi, berarti pendapatan asli daerah (PAD) nya juga tinggi. Jadi, kalau tahun depan dana operasional lebih tinggi, berarti kami hebat," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis (25/7/2013)
Pasalnya, kata dia, besaran dana operasional itu selalu mengikuti besaran PAD. Jakarta sendiri, menganggarkan 0,1 persen dari total PAD untuk dana operasional kepala daerah.
"Padahal, dalam peraturannya, besaran dana operasional dibolehkan sampai 0,15 persen PAD. Jadi, kalau Jakarta hanya memakai 0,1 persen, itu artinya masih hemat," tandasnya.
Seperti diberitakan, FITRA merilis anggaran blusukan Jokowi di tahun 2013 mencapai Rp 26,6 miliar. Jumlah tersebut, lebih tinggi dari anggaran blusukan Gubernur DKI sebelumnya, Fauzi Bowo (Foke). Saat menjabat, jumlah anggaran blusukan Foke sebesar Rp 17,6 Miliar.