Jumat, 3 Oktober 2025

Jokowi: Rumah Sakit Harus Menonjolkan Sisi Sosialnya

Joko Widodo berharap dua RS yang resmi menyatakan diri mundur dari program Kartu Jakarta Sehat agar sadar bahwa tindakannya salah.

Editor: Gusti Sawabi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Warga pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJS) menunjukkan formulir pendaftaran untuk berobat di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2013). RS Tarakan terus meningkatkan pelayanan pasien pemilik KJS. Sebanyak 16 rumah sakit (RS) swasta di Jakarta yang menolak penyelenggaraan Program Kartu Jakarta Sehatan (KJS) yang digulirkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap kepada dua rumah sakit yang resmi menyatakan diri mundur dari program Kartu Jakarta Sehat agar sadar bahwa tindakannya salah.

"Yang empat belas sudah mau mundur tapi batal. Nanti moga-moga yang dua juga sadar," ujar Joko Widodo di Balaikota, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Joko Widodo mengatakan, rumah sakit seharusnya menonjolkan sisi sosial ketimbang mencari keuntungan. Sebab, dalam situasi genting pun, misalnya dalam situasi perang, pihak rumah sakit tidak bisa mengelak untuk tidak merawat korban perang di pihak musuh.

"Ini sosial kemanuasiaan yang mau saya angkat. Di perang saja harus di sembuhkan, musuhnya," ucap pria yang akrab disapa Jokowi ini.

Karena itu, orang nomor satu di Jakarta ini berharap kepada rumah sakit yang mundur, yakni rumah sakit Thamrin dan Admira untuk berbicara baik-baik dan mendiskusikan persoalan yang dihadapi.

"Kalau ada masalah silahkan datang kita selesaikan baik-baik tidak langsung mundar mundur," tutur Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved