Minggu, 5 Oktober 2025

Penjagaan Brimob di Waduk Pluit Cegah Warga Anarkis

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan bahwa dalam rangka pengamanan pengerjaan proyek normalisasi waduk di bentaran

Editor: Johnson Simanjuntak
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Alat berat sedang melakukan pengerukan di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (15/5/2013). Sejumlah warga menolak surat perintah penggusuran rumah di Garuda Mas, Waduk Pluit. Warga meminta pemerintah mengadakan dialog bersama mereka. (Warta Kota/angga bhagya nugraha) 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan bahwa dalam rangka pengamanan pengerjaan proyek normalisasi waduk di bentaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, membutuhkan keamanan yang cukup ekstra dari pihak kepolisian terutama dari Brigade Mobil (Brimob).

"(Pekerja pengerukan) Mereka gak berani, yang ngeruk sungai gak berani. Angkat tangan kalau diancam untuk tidak meneruskan pengerukan," kata pria yang akrab disapa Jokowi kepada wartawan seusai menghadiri Rakornas Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2013).

Jokowi menjelaskan bahwa kalau tidak dijaga pihak kepolisian, pengerjaan normalisasi waduk akan terancam terhenti. Hal ini dikarenakan banyak ancaman-ancaman yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk menggagalkan proses pengerjaan pengerukan Waduk Pluit.

"Kalau tidak ada polisi di sana gimana mau kerja? Nanti di stop kemudian ada yang melempar batu. Sopirnya atau operatornya gak berani sehingga polisi nunggu operatornya itu," katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved