Penjagaan Brimob di Waduk Pluit Cegah Warga Anarkis
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan bahwa dalam rangka pengamanan pengerjaan proyek normalisasi waduk di bentaran
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan bahwa dalam rangka pengamanan pengerjaan proyek normalisasi waduk di bentaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, membutuhkan keamanan yang cukup ekstra dari pihak kepolisian terutama dari Brigade Mobil (Brimob).
"(Pekerja pengerukan) Mereka gak berani, yang ngeruk sungai gak berani. Angkat tangan kalau diancam untuk tidak meneruskan pengerukan," kata pria yang akrab disapa Jokowi kepada wartawan seusai menghadiri Rakornas Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2013).
Jokowi menjelaskan bahwa kalau tidak dijaga pihak kepolisian, pengerjaan normalisasi waduk akan terancam terhenti. Hal ini dikarenakan banyak ancaman-ancaman yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk menggagalkan proses pengerjaan pengerukan Waduk Pluit.
"Kalau tidak ada polisi di sana gimana mau kerja? Nanti di stop kemudian ada yang melempar batu. Sopirnya atau operatornya gak berani sehingga polisi nunggu operatornya itu," katanya.