Kamis, 2 Oktober 2025

Harga Bawang Melambung

Harga Bawang Masih Bikin Pusing Pembeli dan Penjual

Harga bawang putih dan bawang merah masih belum stabil dan terus merangkak naik.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Harga Bawang Masih Bikin Pusing Pembeli dan Penjual
KOMPAS images/KRISTIANTO PURNOMO
Buruh mengupas bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/3/2013). Harga bawang merah dan putih terus melambung mencapai Rp 60.000 per kilogram, diakibatkan kurangnya pasokan. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga bawang putih dan bawang merah masih belum stabil dan terus merangkak naik. Kenaikan terus terjadi setiap hari antara Rp 1.000 hingga Rp 5.000.

Berdasarkan data yang dihimpun sejak hari Kamis (14/3/2013) di Pasar Induk Kramat Jati, harga bawang merah yang pada akhir Februari berkisar pada harga Rp 10.000 per kilogram, saat ini mencapai lebih dari Rp 55.000 per kilogram. Padahal, seminggu lalu, harga bawang merah tak lebih dari kisaran Rp 30.000.

"Hari ini Rp 55.000 per kilogram, kemarin Rp 50.000 per kilogram. Setiap hari naik terus harganya. Itu baru harga beli, belum harga jual," kata Dongan, salah seorang pedagang bawang merah yang ditemui Tribunnews.com di Pasar Induk Kramat Jati, Minggu (17/3/2013) pagi.

Dongan menuturkan, tingginya harga bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati lantaran pasokan yang kurang. Biasanya ada 30 mobil yang memasok bawang merah untuk pedagang di Pasar Induk. Namun, seminggu belakangan ini, tidak sampai empat mobil yang memasok bawang merah.

"Pasokannya kurang. Biasanya 30 mobil, sekarang paling empat mobil," jelasnya.

Dongan yang sudah 35 tahun berjualan di Pasar Induk mengaku baru kali ini harga bawang merah melonjak cukup tinggi. Menurut dia, upaya apapun yang dilakukan pemerintah tidak akan mampu menstabilkan harga, selama petani bawang merah tak diperhatikan. 

Hal yang sama dikatakan pedagang Agus (48), pedagang bawang lainnya mengatakan, harga bawang merah yang sebelumnya murah, membuat para petani beralih menanam padi. Kini, bibit yang mulai mahal, membuat petani kecil tak sanggup membeli.

"Karena harganya lagi mahal, banyak yang terpaksa jual bibit," katanya.

Dengan terus naiknya harga bawang merah, para pedagang yang telah berjualan puluhan tahun pun berteriak. Mereka tak sanggup terus mengikuti kenaikan harga. Meski tak tahu jumlah pastinya, Agus mengungkapkan, beberapa pedagang memutuskan untuk menutup sementara usaha mereka.

"Sudah seminggu ini ada beberapa teman pedagang yang terpaksa tutup dulu. Ada sekitar 10 pedagang yang berhenti berjualan menunggu harga stabil," kata Agus.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved