Banjir Dahsyat Jakarta
Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung dan Waduk Ciawi Dipercepat
Banjir 17 Januari 2013 yang membuat Ibu Kota Jakarta lumpuh akan menjadi sebuah sejarah yang tidak akan terlupakan. Untuk itu pemerintah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir 17 Januari 2013 yang membuat Ibu Kota Jakarta lumpuh akan menjadi sebuah sejarah yang tidak akan terlupakan. Untuk itu pemerintah mulai merencanakan berbagai pembangunan infrastruktur untuk mengatasi terulangnya kejadian serupa.
Direktorat Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum mulai mengebut beberapa programnya, selain melakukan nomalisasi Kali Ciliwung, rencananya pertengahan tahun ini akan dimulai pengerjaan pembangunan sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur untuk mengurangi debit air yang ada di Kanal Banjir Barat.
"Program-program penanganan struktural pengendalian banjir DKI Jakarta akan kita percepat kita punya program over all penanganan itu sampai 2018," ungkap Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementrian PU, Mohammad Hasan dalam jumpa persnya yang diikuti tribunnews.com di Kementrian PU, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2013).
Pembangunan yang akan dipercepat diatanya pembuatan sadetan dari kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur yang panjangnya kurang lebih 2,1 kilometer.
"Titik awalnya kurang lebih di Otista III, jalan otista III mengikuti jalur itu sampai ke posisi sebelahnya kuburan Cina di sana, kemdian menyebrang ke Cipinang lalu masuk ke bawah masuk ke Kanal Banjir Timur," ungkapnya.
Proses pembuatan sadetan Kali Ciliwung tersebut sedang dalam proses persiapan baik dalam penganggarannya maupun pekerjaan-pekerjaan persiapan serta pelaksanaan tender proyek.
"Mudah-mudahan Mei-Juni (2013) sudah kita bisa laksanakan," ucapnya.
Selain itu, untuk penanganan banjir dalam jangka panjang, Kementrian PU puan akan melanjutkan rencana pembangunan Waduk Ciawi yang sebelumnya sudah pernah disetujui.
"Memang biayanya sangat mahal oleh karena itu, pada waktu itu kita tidak prioritaskan untuk dibangun. Biayanya kurang lebih Rp 3,5 triliun perkiraan saat itu," ujarnya.
Waduk Ciawi diprediksi bisa menampung volume air sebanyak kurang lebih 33 juta meter kubik.
"Dampak terhadap banjir DKI pasti ada, tetapi tidak terlalu signifikan namun demikian waduk ciawi ini akan memiliki manfaat yang lain yaitu untuk penyediaan air baku untuk Kota Jakarta sebagaimana kita ketahui bahwa penyediaan air baku Kota Jakarta sampai saat ini masih kurang," ungkapnya.