Banjir Dahsyat Jakarta
Mengapa Air tak Lancar ke Kanal Banjir Timur? Ini Jawabnya
Meskipun banjir dahsyat menerjang Jakarta lima hari belakangan, permukaan air di Kanal Banjir Timur (KBT) secara kasat mata tidak ikut naik.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun banjir dahsyat menerjang Jakarta lima hari belakangan, permukaan air di Kanal Banjir Timur (KBT) secara kasat mata tidak ikut naik. Padahal, lima sungai di Jakarta yang mengalir ke KBT sedang mengalami kenaikan debit air.
Kepala Satuan Kerja non Vertikal Tertentu (SKVT) Penanggungjawab Jaringan Sumber Air (PJSA) pada Balai Besar Ciliwung Cisadane (BBWS Cilcis), Parno mengungkapkan, hal itu terjadi lantaran saluran air yang menghubungkan kali dengan KBT tak semuanya berfungsi maksimal.
Selain itu, lima sungai yang dimaksud Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Cipinang, Kali Cakung, dan Kali Jatikramat, mengalami penyempitan yang mengurangi kapasitas dalam menampung air.
"Selain itu, kelima sungai tersebut memang sedang dalam proses normalisasi, salah satunya yang vital itu Kali Sunter, yang dinormalisasi sejak 2011 hingga 2014 nanti," jelas Parno saat dihubungi, Senin (21/1/2013).
Lebih lanjut Parno tak menutupi bahwa masih ada beberapa saluran yang bermasalah yang menjadi tanggung jawab pihaknya. Menurutnya, saluran Kali Sunter dan Kali Buaran di beberapa titik tidak lancar.
"Itu sedang ditangani. saluran yang bermasalah seperti itu menyebabkan air di sungai meluap ke pemukiman sekitarnya. Tapi kalau saluran kecil di kampung-kampung,itu tanggung jawab wilayah," katanya.
Sementara itu, Kasudin PU Tata Air Suhartono mengkalim sudah menormalisasi 27 saluran air sepanjang 2012. Menurutnya, saluran-saluran yang sudah dinormalisai sepanjang 2012 di antaranya adalah saluran Jalan Kalisari LAPAN, Pasar Rebo, sepanjang 800 meter, saluran Jl Otista dan Jl Dewi Sartika, Jatinegara sepanjang 800 meter, saluran Jl Matraman Raya di Matraman sepanjang 2000 meter, saluran Jl H Sulaiman Cipinang Melayu dan Pintu air Phb Suparno Suprapto di Makasar sepanjang 600 meter, dan saluran SD I Batu Ampar di Kramat Jati sepanjang 600 meter.