Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir Dahsyat Jakarta

Amfibi Marinir Susah Payah Terobos Pemukiman Padat Penduduk

Kendaraan Amfibi dari Korps Marinir Kaveleri Cilandak harus susah payah memasok bantuan makanan untuk korban banjir di Muara Baru,

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Amfibi Marinir Susah Payah Terobos Pemukiman Padat Penduduk
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Amfibi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendaraan Amfibi dari Korps Marinir Kaveleri Cilandak harus susah payah memasok bantuan makanan untuk korban banjir di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (21/1/2013) petang.

Mulanya amfibi itu berangkat dari Posko Banjir Yayasan Budha Tzu Chi Muara Karang dengan mengangkut logistik makanan, 15 anggota Marinir, sejumlah relawan, dan awak media, melewati mall Pluit Junction. Kendaraan dengan rantai roda berbahan baja itu pun melaju di antara sejumlah warga yang menonton dari tepi jalan.

Suara keras terdengar saat rantai amfibi berbahan baja dan berbobot 14,5 ton itu menapaki jalan raya berbahan beton.

Kendaraan tempur berukuran 9 x 2,9 meter persegi itu harus berjalan perlahan-perlahan saat memasuki Jalan Muara Baru selebar sekitar 8 meter. Di kanan kiri jalan tampak pemukiman padat penduduk dengan rumah berbahan kayu dan triplek.

Jalan yang sudah tergenang air 0,5 meter di tempat itu terasa makin sempit untuk laju amfibi, karena banyak mobil pribadi diparkir di kanan kiri jalan.

Belum sampai di lokasi yang akan ditujju, ratusan warga, yang juga terdiri dari anak-anak dan ibu-ibu, sudah berkumpul di badan jalan yang akan dilalui amfibi. Hal itu membuat para anggota marinir khawatir akan keselamatan warga.

"Ini kalau kelindas rantainya bisa jadi Lele kakinya," uja driver amfibi, Praka Marir Wawan.

Sang kepala regu yang berada di samping driver langsung menginstruksikan para anggotanya untuk turun dari amfibi untuk mengamankan jalan. Sebab, ratusan warga itu seolah kesetenan saat melihat amfibi tersebut membawas pasokan makanan. "Minggir, minggir, dulu," teriak kepala regu itu kepada warga.

Dengan susah payah sang driver mengendalikan amfibinya agar tidak mengenai mobil dan ratusan warga yang hanya berjarak satu meter dari lambung amfibi.

Di sebuah rumah milik warga, akhirnya sang driver memarkir amfibinya. "Sudah, semua bantuan ditaro di posko sini, biar RT yang bagikan warga," ujar seorang relawan.

Belum tuntas, bantuan di-drop ke posko, ratusan warga sudah mulai menaiki lambung amfibi dan berteriak minta makanan. Para anggota marinir dan relawan itu tak bisa membendung warga. Alhasil, sebagian bantuan makanan terpaksa disebar ke kerumunan warga.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved