Banjir Dahsyat Jakarta
PDAM Jaya Pastikan Air Bersihnya Sudah Tak Tercampur Oli
Setelah sempat mengumumkan pasokan air baku yang dialirkan dua operator PDAM Jaya tercemar oli dan solar, pihak PDAM Jaya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sempat mengumumkan pasokan air baku yang dialirkan dua operator PDAM Jaya tercemar oli dan solar, pihak PDAM Jaya memastikan air yang dialirkan kepada pelanggan saat ini sudah bersih dari oli dan solar.
Menurut Direktur Utama PDAM Jaya, Sri Widayanto Kaderi, untuk mencegah pencemaran air baku maka pihaknya menunggu pembangunan sifone yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum selesai.
Ia menuturkan seharusnya pengerjaan sifone di Kanal Tarum Barat selesai pada akhir Desember 2012, namun karena musim hujan dan ada bencana banjir, maka pengerjaan proyek itu molor.
"Diperkirakan baru selesai pada pertengahan tahun 2013. Jika sifone itu selesai, air baku dari Jatiluhur langsung dialirkan melalui sifone ke Kanal Tarum Barat langsung Jakarta. Sehingga kemungkinan pencemaran dapat diminimalisir," ujar Sri dalam keterangannya kepada wartawan termasuk Tribunnews.com, Sabtu (19/1/2013).
Mengenai air yang tercemar akibat pengelola Mega Bekasi Hypermall membuang air yang sudah tercemar tersebut ke Bendungan Bekasi, Sri menyatakan saat ini air yang mengalir ke pelanggan sudah aman untuk diminum.
"Karena Instalasi Pengolahan Air (IPA) sudah disterilisaikan air bakunya. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Jakarta, kami juga beli dari Tangerang sebanyak 2.875 liter perdetik. Juga dari Kanal Banjir Barat sebanyak 1.000 liter per detik," cetusnya.
Sebelumnya, banjir besar yang juga melanda wilayah Bekasi menyebabkan pasokan air bersih ke Jakarta lewat sambungan pipa tercemar oli dan minyak solar. Penyebabnya, dikarenakan pengelola Mega Bekasi Hypermall menyalakan genset karena listrik padam. Namun banjir yang semakin tinggi menyebabkan genset terendam air.
Akibatnya oli dan solar dari beberapa genset tersebut mencemari air banjir. Setelah itu pengelola Mega Bekasi Hypermall membuang air yang sudah tercemar tersebut ke Bendungan Bekasi yang menjadi tempat penampungan air baku untuk dialirkan ke Jakarta.