Jakarta Rawan Korupsi
Foke Terkesan Melempar Kesalahan Terkait Laporan PPATK
Jawaban Foke tersebut dinilai terkesan melempar kesalahan kepada inspektorat Pemda DKI atas laporan tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) yang menyebut Pemda DKI sebagai Pemda terkorup di Indonesia telah dibantah oleh Gubernur DKI Fauzi 'Foke' Bowo.
Jawaban Foke tersebut dinilai terkesan melempar kesalahan kepada inspektorat Pemda DKI atas laporan tersebut.
Sebelumnya, Foke mengatakan tidak ada rekening siapapun di jajaran Pemprov DKI yang digunakan untuk menyelewengkan dana APBD DKI seperti yang dituduhkan PPATK sebagai modus korupsi yang dilakukan oleh pejabat di jajaran Pemprov DKI.
Ia menilai, kalaupun benar ada laporan tersebut, maka ia juga meminta hal tersebut untuk dilaporkan kepada dirinya selaku Gubernur DKI.
Menanggapi hal tersebut, peneliti Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam, menilai jawaban Foke tersebut menunjukkan lemahnya pengawasan Gubernur DKI dalam manajemen keuangan di lingkungan Pemprov DKI.
Menurutnya fungsi Gubernur adalah memastikan manajemen keuangan di lingkungan pemerintahannya sesuai aturan keuangan.
"Ini indikasi Foke tidak melakukan pengawasan yang ketat. Juga menunjukkan inspektorat DKI tidak bekerja melakukan pengawasan anggaran. itu alasan diplomatis Foke seolah melempar kesalahan bahwa inspektoratnya tidak menyampaikan pada dia soal laporan tersebut," ujar Roy kepada Tribun, Selasa (28/8/2012).
Roy berpendapat Pemprov DKI seharusnya mengupayakan reformasi birokrasi agar lebih akuntabel. Ditambahkannya, jika faktanya memang seperti apa yang disampaikan dalam laporan PPATK, maka itu menunjukkan gagalnya Pemprov DKI menata reformasi birokrasi dalam prinsip akuntabilitas dan transparasi keuangan.