Bullying di SMA Don Bosco
Pramono Anung Minta Diknas Bertindak Bullying di Don Bosco
Wakil ketua DPR RI, Pramono Anung, angkat bicara mengenai peristiwa penganiayaan siswa Don Bosco.
Laporan Agus Nia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil ketua DPR RI, Pramono Anung, angkat bicara mengenai peristiwa penganiayaan siswa Don Bosco. Dia menganggap diknas perlu adakan perubahan sistem pendidikan.
"Peristiwa di Don Bosco bukan hanya terjadi di Indonesia. Senioritas menjadi hal yang perlu ditunjukkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Latihan kepemimpinan awal di SD, SMP, SMA harus ada perubahan. Paradigma menakut-nakuti sudah harus dihilangkan di masyarakat," kata Pramono, saat ditemui di DPR, Jakarta, Senin, (30/7/2012).
Menurutnya, proses pendidikan harus berubah. "Dalam hal ini kepala sekolah tidak bisa dikatakan bersalah juga. Yang saya tekankan adalah perlu adanya panduan dari diknas secara nasional," kata Pramono menegaskan.
Menurut pengamatannya, beberapa sekolah sudah menerapkan sistem orientasi tanpa bullying dan lebih berbau akademik.
"Ospek masih perlu dikakuan namun tidak menyeluruh, jangan sampaii anak kita jadi produk untuk yang dibully," tutup Pramono.
Berdasarkan pemberitaan yang lalu, tindakan bullying senior kelas XXI kepada kelas X terjadi pada Selasa, 24 Juli lalu, sekitar pukul 13.45 WIB, di kalangan siswa SMA Don Bosco. Kejadian berlangsung setelah siswa pulang sekolah.