Kerusuhan Tol Jatibening
Penuntupan Terminal Bayangan Jatibening Jangan Mendadak
Anggota Komisi V DPR RI Saleh Husein mendukung upaya PT Jasa Marga yang akan melaksanakan penuntupan akses naik turun

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Saleh Husein mendukung upaya PT Jasa Marga yang akan melaksanakan penuntupan akses naik turun penumpang atau terminal bayangan di Tol Jatibeng, untuk memenuhi Standard Pelayanan Minimum (SPM).
Namun, ia mengingatkan agar PT Jasa Marga tak melaksanakan programnya itu secara mendadak sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tak terulang.
Demikian disampaikan Saleh melalui pesan singkat Minggu (29/7/2012).
Menurut Saleh, PT Jasa Marga perlu melakukan sosialisasi intensif kepada warga sekitar sebelum eksekusi penuntutan dilakukan.
"Sebelum menutup tempat tersebut harus disosialisasikan, serta dicari jalan keluar yang terbaik agar masyarakat tidak kaget dan ada akses lain buat masyarakat tanpa melanggar aturan yang ada," ujar politisi Partai Hanura itu.
Setelah sempat terjadi aksi blokir dan pembakaran kendaraan pada Jumat (27/7) dari warga, PT Jasa Marga memastikan akan tetap melaksanakan penuntupan akses naik turun penumpang di km 8 Tol Jatibening. Namun, waktu eksekusi penuntupan belum ditentukan.
Alasan utama penuntupan, yakni untuk memenuhi SPM. Sebab, pada dasarnya jalan tol dirancang untuk lalulintas kendaraan dengan kecepatan tinggi dan bebas dari hambatan atau gangguan, termasuk gangguan kendaraan yang menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan tol.
Sebelum program kerjanya bisa berjalan, PT Jasa Marga pun melakukan penertiban kepada warga di sekitar tol Jatibening.
Salah satu cara penertibannya, yakni PT Jasa Marga melakukan penyuluhan dan sosialisasi dengan warga di sekitar tol Jatibening, hingga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan aparat terkait.