Aksi Brutal Geng Motor
Pemda Harus Tanggung Korban Geng Motor
Aksi kekerasan yang dilakukan geng motor beberapa waktu lalu membuat banyak warga sipil tak berdosa menjadi korban.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi kekerasan yang dilakukan geng motor beberapa waktu lalu membuat banyak warga sipil tak berdosa menjadi korban. Korban tewas sudah ada dua orang. Sisanya korban luka dari kondisi biasa sampai kritis. Pemerintah Daerah Jakarta seharusnya turun tangan.
Demikian disampaikan calon gubernur DKI Jakarta Hendardji Soepandji dalam wawancara dengan Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (18/4/2012). Hendardji menambahkan, Pemda harusnya sadar bahwa korban yang berjatuhan ada dari masyarakat dengan ekonomi kurang mampu.
"Seharusnya pemda bertanggungjawab terhadap mereka. Itu kalau orang miskin. Kalau tidak ada, saya siap ambil alih pengobatannya" ujar Hendardji.
Salah satu korban geng motor adalah Nahrowi (17). Pria lulusan SD masuk ke RSUD Koja, Jakarta Utara dengan jaminan Surat Keterangan Tak Mampu. Dia mengalami luka tusuk di lambung kiri dan kanannya. Sampai usus pencernaannya putus. Ketika masuk Nahrowi dalam kondisi koma.
Kini kondisi Nahrowi berangsung membaik dan sudah sadar namun belum bisa diajak bicara. Keluarga mengaku khawatir soal biaya perawatan Nahrowi. Pasalnya, SKTM hanya menanggung setengah pengobatan pasien. Sedang setengah lagi ditanggung pihak rumah sakit.
Paman Nahrowi, Slamet Aryadi dihubungi terpisah mengaku sampai saat ini keponakannya belum mendapat bantuan dana. Ini yang kemudian menjadi kekhawatiran Slamet. Apalagi, keuangan keluarga sudah menipis hanya untuk menunggu Nahrowi di rumah sakit. (*)